KaltimExpose.com –  Waktu makan ternyata berpengaruh besar terhadap kesehatan. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan lebih awal dapat menurunkan risiko kematian dini, sementara sarapan terlambat justru berkaitan dengan masalah kesehatan fisik maupun mental pada usia lanjut.

Dilansir dari Everyday Health, penelitian yang dipublikasikan di Communications Medicine ini melibatkan hampir 3.000 orang di Inggris dengan rentang usia 42–94 tahun. Selama rata-rata 22 tahun pemantauan, peneliti menemukan perbedaan signifikan antara kelompok yang sarapan sekitar pukul 08.00 dengan kelompok yang sarapan mendekati pukul 09.00.

Hasilnya, tingkat kelangsungan hidup 10 tahun mencapai 89,5 persen pada kelompok sarapan lebih awal, dibanding 86,7 persen pada kelompok sarapan lebih lambat. Bahkan, setiap keterlambatan sarapan satu jam dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 11 persen.

Sarapan Terlambat Terkait Gangguan Kesehatan

Menurut penulis utama studi, Hassan Dashti, PhD, RD, dari Massachusetts General Hospital, kebiasaan sarapan terlambat pada lansia sering kali berkaitan dengan depresi, kelelahan, gangguan tidur, masalah gigi, hingga kesulitan menyiapkan makanan.

“Monitoring kapan lansia makan, khususnya waktu sarapan, bisa menjadi indikator sederhana kesehatan dan proses penuaan,” jelas Dashti.

Ia menambahkan, faktor-faktor seperti kelelahan dan depresi dapat mengurangi nafsu makan atau memperlambat rutinitas pagi. Sementara itu, masalah gigi dapat membuat aktivitas makan terasa tidak nyaman sehingga sarapan cenderung ditunda.

Temuan yang Mengejutkan

Para peneliti awalnya menduga seiring bertambah usia, waktu makan akan semakin maju karena lansia biasanya bangun lebih pagi. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Setiap dekade, sarapan mundur rata-rata 8 menit, sedangkan makan malam tertunda 4 menit.

Fenomena ini cukup mengejutkan bagi Deborah Kado, MD, pakar geriatri sekaligus Direktur Stanford Longevity Center, yang tidak terlibat dalam studi. “Dalam pengamatan saya di panti lansia, biasanya orang tua ingin makan lebih awal,” katanya.

Kado menambahkan, pasien lansia yang cenderung makan lebih siang sering kali mengalami masalah kognitif. Karena itu, perubahan pola makan bisa menjadi sinyal awal gangguan kesehatan.

Keterbatasan Studi

Kathryn Nicole Starr, PhD, dari Duke University School of Medicine, mengingatkan adanya keterbatasan dalam studi ini. Data didasarkan pada laporan mandiri peserta, mayoritas perempuan berusia lanjut di Inggris dengan latar belakang serupa. Selain itu, penelitian hanya menyoroti waktu makan tanpa memperhitungkan jenis makanan yang dikonsumsi.

Meski begitu, hasil penelitian ini memperkuat studi sebelumnya yang menunjukkan manfaat sarapan pagi bagi kesehatan jantung, pengendalian gula darah, dan manajemen berat badan.

“Temuan ini menambah makna pada ungkapan ‘sarapan adalah makanan terpenting dalam sehari,’ terutama bagi orang lanjut usia,” kata Dashti.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan