Rahasia Otak Super-Ager: Tetap Tajam di Usia 80 Tahun ke Atas, Ini Temuan Ilmuwan

KaltimExpose.com – Penurunan daya ingat kerap dianggap bagian normal dari proses penuaan. Namun, super-ager—sekelompok orang berusia di atas 80 tahun dengan ingatan setajam mereka yang 20–30 tahun lebih muda—membuktikan sebaliknya. Selama 25 tahun, peneliti di Northwestern University, Chicago, mempelajari fenomena ini untuk mengungkap apa yang membuat otak mereka begitu istimewa.
Dilansir dari Everyday Health, salah satu temuan penting adalah tingginya tingkat keterlibatan sosial para super-ager. Mereka dikenal hangat, antusias, dan gemar berinteraksi, serta memandang hubungan sosial secara positif. “Mereka kebal terhadap sikap apatis dan aktif terlibat dengan orang lain serta berbagai aktivitas,” ujar Tamar Gefen, PhD, Associate Professor di Northwestern Feinberg School of Medicine sekaligus direktur Laboratory for Translational Neuropsychology.
Neuron Langka yang Menjadi Ciri Khas
Sifat sosial ini diyakini terkait dengan kepadatan tinggi von Economo neurons—sel saraf yang hanya ditemukan pada mamalia sosial besar seperti manusia, paus, dan gajah. Sel-sel ini berperan penting dalam perilaku sosial, termasuk perhatian, motivasi, dan empati.
Hasil autopsi pada lebih dari 70 otak menunjukkan bahwa area anterior cingulate cortex—tempat neuron ini berada—bukan hanya terjaga, tetapi bahkan lebih tebal dibandingkan pada orang yang 20–30 tahun lebih muda. “Jumlahnya seperti ikan sarden di kaleng,” kata Gefen. Meski penyebabnya belum pasti, peneliti menduga beberapa super-ager mungkin terlahir dengan jumlah neuron ini yang lebih banyak.
Dua Jenis Otak Super-Ager
Penelitian juga menemukan dua mekanisme berbeda: resistance, yaitu otak tidak membentuk plak amyloid dan protein tau (penanda Alzheimer), dan resilience, yaitu otak membentuk plak tersebut tetapi tidak memengaruhi fungsi kognitif. “Mereka yang resilient mampu bertahan dari efek kerusakan itu,” jelas Sandra Weintraub, PhD, penulis utama studi.
Tidak Selalu Hidup Super-Sehat
Menariknya, super-ager tidak selalu menjalani gaya hidup yang dikenal “ramah otak”. Beberapa di antaranya rutin minum alkohol, merokok, atau tidur kurang dari waktu yang direkomendasikan. Mereka juga mengonsumsi jumlah obat yang sebanding dengan orang seusia mereka. Yang membedakan adalah konsistensi mereka untuk tetap terlibat secara mental, sosial, dan emosional—baik lewat pekerjaan komunitas, percakapan, maupun hobi.
Cara Menjaga Otak Tetap Sehat
Meski tidak ada “resep pasti” menjadi super-ager, penelitian seperti U.S. POINTER trial menunjukkan bahwa kombinasi aktivitas fisik, latihan kognitif, pola makan sehat, dan pemantauan kesehatan dapat membantu mempertahankan daya ingat.
Resep tersebut meliputi:
- Olahraga: 30–35 menit aktivitas aerobik 4x seminggu, ditambah latihan kekuatan & fleksibilitas 2x seminggu.
- Latihan Kognitif: Program pelatihan otak berbasis komputer 3x seminggu selama 30 menit, plus aktivitas sosial dan intelektual rutin.
- Nutrisi: Pola makan mirip MIND diet yang kaya sayuran hijau, buah beri, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, ikan, minyak zaitun, serta rendah gula & lemak jenuh.
- Pemantauan Kesehatan: Cek tekanan darah, berat badan, dan hasil lab secara rutin.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.