KaltimExpose.com, Bontang –Lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bontang membuat Wali Kota Neni Moerniaeni bergerak cepat. Ia memerintahkan fogging ganda di wilayah dengan kasus tertinggi untuk menekan penyebaran nyamuk Aedes aegypti.

Dilansir dari Kaltim Post, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni langsung menginstruksikan Dinas Kesehatan bersama kepala puskesmas untuk melakukan pengasapan atau fogging di titik-titik dengan angka kasus DBD tertinggi.

Instruksi tersebut tidak hanya satu kali fogging, melainkan dua kali dengan jeda 7–10 hari. Langkah ini dinilai penting karena siklus kedua dapat membunuh nyamuk yang baru menetas dari telur pada siklus pertama.

“Siklus kedua penting untuk membunuh nyamuk yang menetas di siklus pertama,” tegas Neni, Jumat (12/9).

Ia juga meminta pembuatan peta epidemiologis agar penanganan lebih terarah. Fogging disebut efektif dilakukan pada pagi pukul 07.00–10.00 Wita atau sore 14.00–17.00 Wita.

Meski kasus terus meningkat, Neni belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB). “Jika diperlukan, segera lakukan penyelidikan epidemiologi,” ujarnya.

Imbauan Kebersihan Lingkungan

Selain fogging, Wali Kota menekankan pentingnya program Jumat Bersih. Intensitas hujan yang tinggi belakangan ini membuat lingkungan rawan menjadi sarang nyamuk.

“Warga harus jaga kebersihan. Program 3M Plus wajib dijalankan,” imbaunya.

Ia juga mengingatkan perlunya upaya promotif dan preventif, termasuk segera membawa pasien dengan gejala DBD ke fasilitas kesehatan agar angka kematian bisa ditekan.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan