Tradisi Telinga Panjang Mahulu Akan Berkilau di Panggung Internasional, Disparpora Mahulu Menerima Undangan Pemotretan dari Negara Asia

KaltimExpose.com, Ujoh Bilang –ÂTelinga panjang, sebuah tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya suku Dayak Kalimantan, kini mengalami sorotan internasional. Tradisi ini, yang selain menjadi simbol kecantikan bagi wanita dan kebangsawanan bagi pria, juga mempersembahkan identitas yang kuat bagi individu yang menerapkannya.
Memanjangkan telinga sejak usia dini telah menjadi ciri khas bagi sebagian perempuan Dayak, terutama di wilayah pedalaman Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya di Mahakam Ulu (Mahulu).
Praktik ini memiliki beragam tujuan, termasuk sebagai simbol status sosial yang menunjukkan keturunan bangsawan seseorang. Semakin panjang telinga seseorang, semakin tinggi pula status sosialnya dalam suku. Selain itu, tradisi ini juga mempersembahkan kesabaran dan keindahan.
Meski demikian, tradisi ini hampir punah, terutama di kalangan remaja Dayak, dan hanya masih dipertahankan oleh perempuan lansia. Namun, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mahulu berkomitmen untuk membawa tradisi ini meraih pengakuan internasional.
Kepala Disparpora Mahulu, Yason Liah, menegaskan bahwa budaya lokal di Mahulu memiliki potensi besar yang layak dilestarikan. Tradisi telinga panjang, yang hampir punah di kabupaten Mahulu, diangkat menjadi sorotan internasional melalui undangan pemotretan dari suatu negara di Asia.
Yason mengungkapkan, “Jika suatu budaya tidak dikemas dengan baik, maka pelestariannya pun akan terlupakan. Telinga panjang adalah kearifan lokal yang perlu kita kembangkan.”
Pihaknya akan berpartisipasi dalam pemotretan langsung terkait tradisi telinga panjang, yang merupakan sebuah langkah untuk membawa budaya Mahulu mencapai panggung internasional. Hal ini diharapkan tidak hanya akan membantu pelestarian tradisi lokal, tetapi juga akan mengangkat citra Mahulu di mata dunia.
Yason berharap dengan melibatkan negara asing dalam memperkenalkan budaya lokal Mahulu, budaya-budaya lainnya di daerah tersebut juga akan mendapat eksposur global. “Kami ingin budaya Mahulu dikenal oleh dunia internasional, karena Mahulu adalah ladang kekayaan budaya yang sangat berharga,” tegasnya.
Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Kaltim Expose