KaltimExpose.com, Jakarta – Hasil survei terbaru dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) menolak praktik politik dinasti dan politik uang dalam Pilgub Kaltim 2024. Survei yang dilakukan pada 1-7 Agustus 2024 ini menunjukkan bahwa sebanyak 50,3% responden tidak akan memilih calon yang terlibat dalam dinasti politik, sementara 67,6% responden menolak praktik politik uang.
“Dari temuan survei LPI didapati bahwa pandangan masyarakat terhadap politik uang dan dinasti, sebanyak 50,3% responden tidak akan memilih yang melakukan praktik dinasti politik. Sementara 67,6% masyarakat menyatakan menolak praktik politik uang,” ungkap Wakil Direktur LPI, Ali Ramadhan, dalam acara rilis hasil survei bertajuk “Cagub Ideal untuk Provinsi Kaltim di IKN” yang diadakan di Aryaduta Hotel, Semanggi, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2024).
Survei LPI melibatkan 100 responden yang merupakan masyarakat Kaltim berusia 17 hingga 65 tahun dan telah memiliki hak pilih. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified multistage random sampling, dan survei dilakukan melalui berbagai metode, termasuk wawancara tatap muka, Google Form, surat elektronik, WhatsApp, dan Zoom. Survei ini memiliki margin of error sekitar 4,27% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Hasil survei menunjukkan bahwa 50,3% masyarakat Kaltim menolak politik dinasti, sementara 17,4% responden setuju dengan praktik tersebut, dan 32,3% mengaku tidak tahu atau tidak memberikan jawaban. Di sisi lain, penolakan terhadap politik uang lebih signifikan, dengan 67,6% responden menolak praktik tersebut, sedangkan 17,6% menganggap politik uang sebagai sesuatu yang wajar, dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Ali Ramadhan menjelaskan bahwa meskipun politik dinasti tidak diharamkan dalam demokrasi, praktik ini dapat memiliki konsekuensi terhadap kualitas demokrasi itu sendiri. Ia menyoroti bahwa politik dinasti sering kali berkaitan erat dengan kepentingan politik-bisnis yang dapat mempengaruhi tata kelola pemerintahan.
“Yang sudah-sudah, teramat banyak kepentingan bisnis-politik dinasti bekerja melalui kuasa politik,” tandas Ali.
Menurut Ali Ramadhan, Pilgub Kaltim 2024 diproyeksikan hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon kandidat, yaitu Rudy Mas’ud-Seno Aji dan Isran Noor-Hadi Mulyadi. Beberapa daerah strategis yang menjadi target perolehan suara meliputi Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara.
“Di atas kertas, pasangan Rudy Mas’ud-Seno unggul dalam hal perolehan dukungan politik partai untuk memenuhi persyaratan pendaftaran sesuai ketentuan undang-undang,” ujar Ali.
Pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji sudah memperoleh dukungan mayoritas partai di Kaltim, dengan total 44 kursi dari Partai Golkar, Gerindra, PAN, PKB, PKS, PPP, dan Nasdem. Sementara itu, pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi baru mendapatkan rekomendasi resmi dari Partai Demokrat yang memiliki 2 kursi di DPRD Kaltim.
Nasib pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi untuk maju dalam Pilgub Kaltim akan sangat bergantung pada keputusan PDIP, yang memiliki 9 kursi di DPRD Kaltim. Jika PDIP memberikan dukungannya, maka mereka bisa menjadi penantang serius bagi pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji. Sebaliknya, jika PDIP tidak mendukung, potensi pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji melawan kotak kosong menjadi sangat mungkin.
Survei LPI juga mencatat bahwa elektabilitas pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi saat ini berada di angka 47%, masih unggul dibandingkan pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji yang hanya meraih 18,3%. Namun, angka ini masih bisa berubah mengingat masih ada 34,3% warga Kaltim yang belum memutuskan atau memilih untuk merahasiakan pilihannya.
Dengan tingginya angka penolakan terhadap politik dinasti dan politik uang, serta ketatnya persaingan di Pilgub Kaltim 2024, masyarakat Kaltim diharapkan dapat membuat pilihan yang bijak dan berlandaskan pada integritas calon pemimpin mereka. Sementara itu, dukungan partai politik dan strategi kampanye akan menjadi faktor kunci dalam menentukan hasil akhir dari kontestasi politik ini.
Sumber beritasatu.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.