SIGAP, Terobosan Digital Pemkab Kutim untuk Bangun Koperasi Sehat dan Transparan

KaltimExpose.com, Sangatta –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus berinovasi dalam memperkuat gerakan koperasi di daerah. Melalui peluncuran Sistem Informasi Gerak Cepat dan Tepat (SIGAP), Pemkab Kutim menghadirkan platform digital berbasis web yang dirancang untuk mempercepat akses informasi sekaligus memperkuat transparansi tata kelola koperasi.
Dilansir dari Pro Kutim, sosialisasi sistem ini berlangsung di Ruang Tempudau, Kantor Bupati Kutim, pada Selasa (14/10/2025). Kegiatan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, yang hadir mewakili Bupati. Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa membangun kembali kepercayaan publik terhadap koperasi menjadi tantangan utama saat ini.
“Kita harus tinggalkan stigma buruk koperasi yang dulu. Koperasi harus hadir sebagai lembaga yang dipercaya, terbuka, dan benar-benar berpihak pada anggota. SIGAP menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan itu,” tegas Mahyunadi.
Ia menambahkan, koperasi perlu terus berinovasi dengan memperkuat permodalan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan. Mahyunadi juga mendorong Dinas Koperasi dan UKM Kutim agar menjalin kerja sama strategis dengan Bankaltimtara, BPR, dan Bappenda untuk memperluas akses pembiayaan koperasi.
“Jangan hanya menunggu. Dinas harus aktif membuka peluang kerja sama, termasuk dengan perbankan daerah dan lembaga pengelola dana. Koperasi butuh akses modal yang sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, SIGAP bukan sekadar sistem digital, tetapi simbol komitmen bersama dalam mewujudkan koperasi yang jujur, transparan, dan berbasis data.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutim Teguh Budi Santoso, melalui Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Firman Wahyudi, menjelaskan bahwa SIGAP dirancang untuk memudahkan masyarakat, koperasi, dan pemerintah mengakses data koperasi secara cepat, murah, dan transparan.
“SIGAP mengubah sistem pelaporan koperasi yang sebelumnya masih manual dan menyulitkan, menjadi digital, efisien, dan terbuka. Ini sangat memudahkan pengawasan, pembinaan, dan keterlibatan publik,” jelas Firman.
Implementasi SIGAP terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas koperasi di Kutim. Dari sebelumnya hanya 47 koperasi berstatus sehat, kini tercatat 500 koperasi aktif yang beroperasi dengan baik. Sistem ini juga memungkinkan deteksi dini terhadap koperasi bermasalah sehingga pembinaan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
Keberhasilan Pemkab Kutim dalam membina koperasi pun mendapat apresiasi tingkat provinsi. Selama dua tahun berturut-turut, Kutim dinobatkan sebagai Pembina Koperasi Terbaik se-Kalimantan Timur.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja kolektif. Tidak hanya dinas, tapi juga koperasi yang mau maju, terbuka, dan terus belajar,” tutur Firman.
Dari sisi provinsi, Abdullah Hanif dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur menyoroti pentingnya manajemen koperasi yang sehat dan realistis.
“Banyak koperasi yang gagal bukan karena kurang modal, tapi karena strategi usaha yang tidak realistis dan manajemen yang lemah. Koperasi harus kembali ke prinsip ekonomi anggota dan fokus pada kekuatan komunitasnya,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian sebagai landasan hukum, agar koperasi tidak disalahgunakan untuk kegiatan yang menyimpang dari prinsip ekonomi rakyat.
Kini, masyarakat Kutim dapat memanfaatkan SIGAP untuk memeriksa legalitas koperasi, memantau laporan keuangan, dan memastikan keterbukaan informasi sebelum menjadi anggota. Dengan dukungan teknologi digital, kolaborasi antarinstansi, serta akses pembiayaan yang lebih luas, koperasi di Kutim siap bertransformasi menjadi pilar ekonomi lokal yang sehat, inklusif, dan berdaya saing di era digital.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.