KaltimExpose.com –  Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya makan sehat terus meningkat seiring banyaknya temuan ilmiah yang menyoroti dampak negatif pola makan buruk. Para ahli menyebut bahwa makan sehat bukan soal menghitung kalori secara ketat, melainkan memahami kebutuhan tubuh dan memilih makanan bernutrisi.

Dilansir dari Healthline, asupan makanan berpengaruh langsung pada energi, fungsi tubuh, hingga kondisi mental. Jika tubuh kekurangan kalori atau nutrisi, risiko gangguan kesehatan dapat meningkat. Sebaliknya, konsumsi kalori berlebihan dapat menyebabkan obesitas yang memicu diabetes tipe 2, sleep apnea, penyakit jantung, gangguan hati, dan penyakit ginjal.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi makanan ultra-proses berkaitan dengan peningkatan risiko kematian dan penyakit serius seperti kanker serta gangguan jantung. Sebaliknya, pola makan sehat berbasis makanan utuh seperti diet Mediterania terbukti meningkatkan usia harapan hidup dan menurunkan risiko penyakit kronis.

Bahkan, konsumsi makanan ultra-proses secara berlebihan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala depresi, terutama pada individu yang kurang bergerak. Para ahli menekankan bahwa masyarakat yang jarang makan sayur, kacang-kacangan, atau ikan kemungkinan besar kekurangan nutrisi penting, yang dalam jangka panjang memengaruhi kualitas kesehatan.

Tidak Harus Mengikuti Diet Tertentu

Meski beberapa orang memilih diet tertentu untuk alasan kesehatan, para ahli menegaskan tidak ada keharusan mengikuti pola diet khusus demi menjalani makan sehat. Prinsip dasarnya adalah memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan bergizi dan seimbang. Faktor budaya, kondisi ekonomi, dan preferensi rasa turut memengaruhi pilihan makan seseorang.

Menjaga Kepadatan Nutrisi

Nutrisi menjadi fokus utama dalam makan sehat, bukan sekadar jumlah kalori. Nutrisi meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Makanan padat nutrisi seperti sayuran, buah, kacang, ikan berlemak, telur, dan yogurt mendukung tubuh berfungsi optimal, baik yang tinggi maupun rendah kalori.

Para ahli mengingatkan bahwa makanan tinggi kalori tidak selalu buruk, selama memiliki kandungan nutrisi yang kaya. Demikian pula, makanan rendah kalori bukan berarti otomatis sehat. Keseimbangan adalah inti dari makan sehat.

Keberagaman Makanan dan Kesehatan Usus

Pakar gizi merekomendasikan pola makan sehat dengan menu beragam untuk mendukung kesehatan bakteri usus, menurunkan risiko penyakit kronis, dan menjaga berat badan ideal. Bagi yang sulit mengonsumsi makanan baru, disarankan menambah bahan atau sayuran satu per satu ke dalam menu harian. Paparan berulang dapat membantu seseorang mulai terbiasa dengan makanan tersebut.

Seimbangkan Makronutrien

Karbohidrat, lemak, dan protein merupakan tiga makronutrien utama. Konsumsi yang seimbang membantu tubuh tetap berenergi dan kenyang lebih lama. Menggabungkan lemak sehat atau protein dengan sumber karbohidrat berserat membuat sajian lebih mengenyangkan. Namun para ahli menegaskan bahwa makan sehat tidak berarti harus menghitung makro secara ketat, kecuali bagi atlet atau pasien tertentu.

Kurangi Makanan Ultra-Proses

Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas pola makan adalah mengurangi makanan ultra-proses seperti soda, kue kemasan, sereal manis, atau camilan tinggi gula. Meski begitu, makanan yang melalui proses sederhana seperti kacang kupas, buah beku, dan sayuran kaleng tetap dapat menjadi bagian dari pola makan sehat.

Tips Praktis Memulai Makan Sehat

Langkah awal menjalani makan sehat adalah menjadikan makanan sebagai prioritas. Menyediakan bahan masakan di rumah dapat membantu menghindari konsumsi makanan rendah nutrisi. Ahli nutrisi merekomendasikan berbelanja bahan seperti:

  • buah dan sayuran segar maupun beku
  • sumber protein seperti telur, ikan, ayam, dan tahu
  • biji-bijian dan kacang-kacangan
  • sayuran berpati seperti kentang dan ubi
  • sumber lemak sehat seperti alpukat, yogurt penuh lemak, dan minyak zaitun

Bagi pemula, disarankan mulai dengan menyiapkan satu atau dua menu sederhana sebelum meningkatkan variasi makanan.

Membangun Hubungan Sehat dengan Makanan

Para ahli mengingatkan bahwa pola makan sehat tidak hanya soal nutrisi, tetapi juga hubungan emosional dengan makanan. Membatasi diri secara ekstrem, mengikuti diet ketat, atau konsep “cheat day” justru dapat menyebabkan gangguan makan. Bantuan tenaga profesional seperti ahli gizi atau psikolog disarankan bagi individu yang mengalami hubungan tidak sehat dengan makanan.

Kiat Tambahan untuk Makan Sehat

  • Memasak di rumah untuk meningkatkan variasi makanan
  • Tidak menuntut kesempurnaan dalam pola makan
  • Menghindari konsep “cheat day”
  • Mencukupi kebutuhan cairan dengan air putih
  • Menghargai preferensi pribadi dan tidak memaksa diri makan makanan yang tidak disukai

Dengan memahami prinsip dasar makan sehat, masyarakat dapat membangun pola makan yang berkelanjutan, fleksibel, dan baik untuk kesehatan jangka panjang.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan