Ribuan TK2D Resmi Jadi PPPK, Bupati Kutim: Ini Bukan Sekadar Status, Tapi Penghargaan atas Pengabdian

KaltimExpose.com, Sangatta –Sejarah baru tercipta di Gelanggang Olahraga (GOR) Kudungga, Rabu pagi (16/4/2025), saat sebanyak 3.703 Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) resmi menyandang status sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Di bawah langit biru Sangatta yang cerah, prosesi pelantikan berlangsung penuh haru, disaksikan ribuan pasang mata yang telah menanti momen ini bertahun-tahun.
Bupati Kutim H. Ardiansyah Sulaiman secara langsung memimpin pengambilan sumpah jabatan di hadapan para ASN baru. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa pengangkatan ini adalah bentuk penghargaan nyata atas kesetiaan dan dedikasi panjang para TK2D.
“Mereka bukan hadir karena seleksi semalam. Mereka hadir karena telah bertahun-tahun berjuang dan mengabdi. Kutim butuh ASN yang lahir dari pengabdian, bukan sekadar administrasi,” tegasnya disambut tepuk tangan riuh.
Perjuangan Sunyi yang Kini Diakui
Di balik euforia upacara, tersimpan kisah-kisah menyentuh dari para PPPK. Mereka adalah wajah-wajah pengabdi yang selama ini bekerja dalam diam, tanpa kepastian status, namun tak lelah memberi pelayanan terbaik.
Rachmayanti, yang hampir 15 tahun bekerja di Bagian Umum Setkab Kutim, hanya bisa berkata lirih, “Bersyukur atas pencapaian ini.” Harapannya sederhana, “Semoga ke depan ada jaminan pensiun bagi kami.”
Tafsiyah, yang sudah 18 tahun mengabdi, mengungkapkan bahwa dirinya bersyukur pada diri sendiri karena mampu bertahan dalam penantian panjang. Sementara itu, Shyella, yang telah 7 tahun 6 bulan menjadi honorer, menyampaikan, “Akhirnya, penantian ini berbuah manis.”
Fadliansyah, setelah 12 tahun menjadi TK2D, berharap bisa menjalankan tugas sesuai tupoksi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kutim.
Tak hanya bersyukur, banyak PPPK juga menyampaikan harapan-harapan konkret terhadap kebijakan ke depan. Sitti Aminah Jamaluddin, tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kutim, berharap adanya kesetaraan dengan PNS, termasuk jaminan pensiun dan fasilitas izin belajar.
Bambang dari Satpol PP berharap ijazah S1 miliknya bisa digunakan untuk penyesuaian golongan, sementara Nanin Yudia Ningsih dari SDN 005 Muara Bengkal dan Nur dari SDN 007 Sangatta Utara, meminta agar status PPPK tak perlu diperpanjang setiap lima tahun dan diberikan akses pengembangan kompetensi yang lebih luas.
“Meskipun status kami kontrak, kini kami punya kejelasan. Ini adalah langkah besar,” ucap Iqtizad, yang kini menjadi guru setelah sebelumnya 13 tahun di DPMPTSP.
Pesan Mendalam dari Para PPPK
Beberapa abdi negara yang dilantik turut menyampaikan pesan menyentuh:
- Wiki Agus Tri Handoko: “Ini perjuangan panjang, doa, dan dukungan keluarga.”
- dr. Bertvi Mayda Putri: “PPPK punya tantangan tersendiri. Kami harap difasilitasi seperti PNS.”
- Ardani dari BPKAD: “Semoga ada peluang karier, pelatihan, dan benefit yang layak.”
- Icha dari BPKAD: “Bahagia, akhirnya yang ditunggu-tunggu dikabulkan Tuhan.”
- Suara yang tak kalah menggugah datang dari Istiqamah, guru dari SDN 001 Karangan: “Semoga teman-teman yang belum terangkat bisa segera menyusul.”
Momentum Sejarah di Bumi Etam
Upacara pelantikan ini tak hanya mencetak sejarah administratif, tapi juga menjadi simbol keadilan dan pengakuan terhadap pengabdian yang selama ini sering terabaikan. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, melalui langkah ini, menegaskan bahwa loyalitas, ketekunan, dan kerja keras tak akan sia-sia.
3.703 wajah hari itu bukan sekadar angka, melainkan representasi dari tekad dan harapan ribuan keluarga di Bumi Etam. Sejarah telah ditulis di GOR Kudungga—dan kisahnya akan terus bergema, menjadi inspirasi bagi generasi ASN yang akan datang.
Sumber Prokopim Kutim.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.