Remaja 18 Tahun di Samarinda Hilang Terseret Arus Sungai Karang Mumus

KaltimExpose.com, Samarinda –Seorang remaja bernama Muhammad Fajar (18) dilaporkan hilang terseret arus Sungai Karang Mumus saat berenang di kawasan Jalan Kesehatan Dalam RT 02, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Samarinda Utara, pada Kamis (23/10/2025) sekitar pukul 16.30 Wita. Korban yang diketahui bisa berenang itu mendadak hilang ketika arus sungai sedang sangat deras.
Dilansir dari Media Kaltim, peristiwa nahas itu terjadi saat korban bersama sejumlah temannya berenang sambil “beranyut” atau mengikuti aliran sungai. Salah satu saksi, Sabrina, yang ikut berenang bersama korban dan kakak sepupunya, Amat, menceritakan kronologi kejadian tersebut.
“Awalnya aku mandi berenang bersama mamaku. Si Amat itu di ujung lagi. Saya bilang, Kak Amat saya ikut berenang beranyut karena saya tidak berani berdua cewe,” tutur Sabrina.
Menurutnya, Amat terjun lebih dulu ke sungai, disusul dirinya dan teman perempuannya, kemudian diikuti oleh Muhammad Fajar sebagai yang terakhir. Namun, arus deras membuat mereka memutuskan menepi lebih cepat.
“Aku tadinya mau beranyut jauh-jauh, tapi aku bilang ke teman cewe jangan jauh-jauh, enggak kuat aku, lalu saya menepi di arus yang deras itu,” ungkapnya.
Setelah berhasil naik ke tepi sungai, Sabrina baru menyadari bahwa Fajar sudah tidak terlihat lagi di permukaan air.
“Pas saya sudah naik, saya belum tahu kalau si Fajar ini tenggelam. Pas mau lompat lagi kedua kali, eh sudah hilang korban Muhammad Fajar ini,” katanya.
Sementara itu, Amat, kakak sepupu korban, mengungkapkan bahwa Fajar sebenarnya mahir berenang dan sudah beberapa kali berenang di lokasi tersebut. Namun, hari itu kondisi air sungai sangat kuat.
“Korban itu bisa berenang, soalnya ini sudah ketiga kali korban berenang di sini. Airnya memang sangat deras, saya aja berhenti karena enggak kuat,” ujar Amat.
Ia sempat berusaha menolong dengan mengejar korban yang terseret arus, tetapi tenaganya tak mampu menandingi derasnya aliran air.
“Katanya dia enggak bisa berhenti, kaki saya capek ini ngejar dia di bawah. Aku dalam keadaan capek baru ngejar dia yang terseret sungai, enggak kuat saya,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan bersama warga sekitar masih terus melakukan pencarian dengan menyusuri aliran Sungai Karang Mumus. Kuatnya arus sungai menjadi kendala utama dalam proses pencarian korban yang hingga kini belum ditemukan.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.