KaltimExpose.com, Yogyakarta –Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara, mulai Jumat, 24 Mei 2024. Saat Rakernas berlangsung, Presiden Jokowi berada di Istana Yogyakarta untuk menjalankan kegiatan internal.
“Kegiatan internal di Istana Yogyakarta,” kata Plt Deputi Protokol dan Pers Media Yusuf Permana melalui pesan singkat pada Jumat, 24 Mei 2024.
Rakernas PDIP kali ini merupakan pertemuan strategis yang berlangsung selama tiga hari. Rakernas ini difokuskan pada persiapan pilkada serentak serta konsolidasi untuk menentukan sikap politik nasional menjelang pergantian kekuasaan pada Oktober mendatang.
Jokowi Tidak Diundang
Uniknya, Presiden Jokowi tidak diundang dalam Rakernas yang bertemakan ‘Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang’. Ketidakhadiran Jokowi mencuatkan berbagai spekulasi mengingat hubungan Presiden dengan PDIP, partai yang selama ini menjadi pendukung utamanya, tampaknya mengalami pergeseran.
Belakangan ini, PDIP tidak lagi menganggap Presiden sebagai kader, sebuah perubahan sikap yang ditengarai terkait dengan dukungan Jokowi terhadap Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Dalam sebuah konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, pada Rabu, 22 Mei 2024, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa tidak ada refleksi khusus atas ketidakhadiran Jokowi.
“Tentang yang diundang adalah mereka-mereka yang memiliki spirit di dalam menegakkan demokrasi hukum, menegakkan negara hukum, menegakkan demokrasi yang berkedaulatan rakyat,” kata Hasto.
Sikap Presiden Jokowi
Presiden Jokowi tampaknya memilih untuk tidak melakukan konfrontasi terhadap keputusan PDIP. Menyikapi ketidakundangannya, Jokowi memberikan tanggapan diplomatis.
“(Soal tak diundang Rakernas PDIP) Ditanyakan ke yang mengundang. Jangan ke saya,” ujar Jokowi saat mengunjungi posko pengungsian di Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Selasa, 23 Mei 2024, sebagaimana terlihat dalam video yang dirilis.
Sikap tenang Jokowi ini sejalan dengan keputusannya untuk tidak merespons secara tegas terhadap perubahan sikap PDIP yang tidak lagi menganggapnya sebagai kader. Perlu diingat bahwa Jokowi telah dua kali terpilih sebagai Wali Kota Solo, sekali sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan dua kali terpilih sebagai Presiden dengan dukungan kuat dari PDIP.
Konsolidasi dan Persiapan Pilkada Serentak
Rakernas V PDIP akan merumuskan langkah-langkah konsolidasi ke depan, termasuk persiapan untuk pilkada serentak. Acara ini juga menjadi ajang bagi PDIP untuk menentukan sikap politik mereka dalam menghadapi pergantian kekuasaan pada Oktober mendatang.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dijadwalkan akan menyampaikan pidato politik kepada hampir lima ribu kader yang hadir dari berbagai tingkat organisasi partai, mulai dari pusat, daerah, hingga cabang.
Menguatnya Konsolidasi Internal PDIP
Menurut Hasto, ketidakhadiran Presiden Jokowi tidak akan mempengaruhi kekuatan internal partai. Ia menegaskan bahwa PDIP memiliki kekuatan yang solid hingga ke akar rumput. Konsolidasi ini, katanya, akan memastikan bahwa PDIP tetap kuat dan siap menghadapi berbagai tantangan politik ke depan.
“Kami memiliki kekuatan yang menyatu hingga ke akar rumput, dan itu yang menjadi kekuatan utama kami dalam menegakkan demokrasi dan negara hukum,” ujar Hasto dalam konferensi pers tersebut.
Keputusan Jokowi untuk tidak menghadiri Rakernas PDIP dan menjalankan agenda di Istana Yogyakarta mencerminkan sikapnya yang lebih memilih untuk tidak terlibat dalam konfrontasi politik langsung. Sementara itu, PDIP terus bergerak dengan strategi konsolidasi dan persiapan pilkada serentak, menunjukkan bahwa partai berlambang banteng ini tetap fokus pada tujuan politik jangka panjangnya.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.