KaltimExpose.com –Sering merasa mengantuk dan lelah sepanjang hari? Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan cuaca, gangguan tidur, efek samping obat, hingga penyakit serius seperti gangguan tiroid atau kanker. Rasa kantuk berlebihan bukan sekadar kurang tidur—tetapi bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani.
Dilansir dari Healthline, langkah utama untuk mengatasi kantuk berlebihan adalah mencari tahu penyebabnya. Tenaga medis dapat membantu mengevaluasi gejala lain yang menyertai, menelusuri kemungkinan penyebab, serta menentukan langkah tepat untuk memulihkan energi dan meningkatkan kewaspadaan.
Apa Itu Kantuk Berlebihan?
Kantuk berlebihan berbeda bagi setiap orang, tetapi umumnya ditandai dengan kebutuhan tidur lebih lama dari biasanya dan rasa kantuk yang tak kunjung hilang sepanjang hari. Penderitanya sering merasa lelah, mata berat, atau bahkan tertidur di waktu yang tidak tepat.
Berbeda dengan kelelahan (fatigue) yang berkaitan dengan kurang energi, kantuk berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, pekerjaan, hingga hubungan sosial. Kondisi ini sering disertai gangguan konsentrasi dan kesulitan berpikir jernih.
Penyebab Umum Kantuk Berlebihan
Berikut beberapa penyebab paling umum dari rasa kantuk yang terus-menerus:
1. Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur serius di mana pernapasan berhenti dan mulai kembali berulang kali saat tidur. Kondisi ini membuat seseorang tidak mendapatkan tidur nyenyak dan menyebabkan rasa kantuk di siang hari.
Gejala umum meliputi:
- Mendengkur keras dan tersedak saat tidur
- Sakit kepala saat bangun tidur
- Sulit berkonsentrasi dan mudah marah
Sleep apnea juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2.
2. Restless Legs Syndrome (RLS)
Sindrom kaki gelisah ditandai sensasi tidak nyaman seperti gatal atau berdenyut di kaki yang hanya hilang jika digerakkan. RLS dapat mengganggu tidur dan menyebabkan kantuk berat di siang hari.
Penyebabnya bisa karena faktor genetik, kadar zat besi rendah, atau gangguan pada otak bagian basal ganglia yang mengatur pergerakan tubuh.
3. Narcolepsy
Narcolepsy adalah gangguan saraf yang memengaruhi kemampuan otak dalam mengatur siklus tidur dan bangun. Penderitanya dapat tertidur secara tiba-tiba di tengah aktivitas seperti makan atau berbicara.
Kondisi ini jarang terjadi, namun sering salah diagnosis sebagai gangguan psikiatri. Narcolepsy biasanya muncul antara usia 7 hingga 25 tahun.
4. Depresi
Gangguan suasana hati ini sering memengaruhi pola tidur. Penderita depresi bisa tidur terlalu banyak atau justru sulit tidur sama sekali.
Gejala lain termasuk kehilangan motivasi, mudah marah, perubahan nafsu makan, serta perasaan putus asa. Jika tidur malam terganggu, rasa kantuk di siang hari akan meningkat.
5. Efek Samping Obat
Beberapa obat dapat menimbulkan kantuk berlebih, seperti obat tekanan darah tinggi, antidepresan, antihistamin, antipsikotik, hingga obat epilepsi.
Jika mencurigai obat menyebabkan kantuk, jangan menghentikannya sendiri tanpa pengawasan dokter.
6. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan siklus biologis yang memengaruhi kualitas tidur. Lansia cenderung lebih sering terbangun di malam hari dan tidur lebih dangkal, yang memicu rasa kantuk di siang hari.
7. Idiopathic Hypersomnia (IH)
Jika penyebab kantuk berlebih tidak dapat dijelaskan, dokter bisa mendiagnosis idiopathic hypersomnia—gangguan tidur kronis yang membuat seseorang tetap mengantuk meski sudah tidur cukup.
Cara Mengatasi Kantuk Berlebihan
Penanganan kantuk berlebihan bergantung pada penyebabnya:
- Sleep apnea: penggunaan mesin Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) masih menjadi terapi paling efektif.
- RLS: olahraga ringan, pijat kaki, atau mandi air hangat sebelum tidur dapat membantu. Jika kadar zat besi rendah, dokter bisa merekomendasikan suplemen.
- Narcolepsy: tidur siang terjadwal dan rutinitas tidur yang konsisten dapat mengurangi gejala.
- Depresi: terapi bicara, obat antidepresan, serta gaya hidup sehat seperti berolahraga dan mengatur pola makan dapat membantu pemulihan.
- Usia lanjut: menerapkan rutinitas tidur tetap, menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur, serta teknik relaksasi bisa meningkatkan kualitas tidur.
Kekurangan Nutrisi dan Kantuk
Kadar zat besi serta vitamin B kompleks yang rendah dapat memicu kantuk dan kelelahan. Diet ketat yang membatasi asupan protein, lemak sehat, dan karbohidrat juga bisa menyebabkan energi menurun.
Jika sering mengantuk tanpa sebab jelas, periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan laboratorium dapat membantu mendeteksi kekurangan nutrisi atau gangguan kesehatan lain yang mendasarinya.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda merasa kantuk berlebihan mengganggu aktivitas harian, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Dokter akan menelusuri pola tidur, kondisi mental, dan riwayat penyakit untuk menentukan penyebab pasti.
Dengan diagnosis yang tepat, kantuk berlebihan dapat diatasi dan kualitas hidup Anda akan meningkat.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.






