KaltimExpose.com –�Infeksi pneumonia dapat menjadi berat jika seseorang tidak menjaga kebugaran tubuhnya, terutama akibat kelelahan dan kurang istirahat. Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (DPKR), Prof. Dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P(K), mengingatkan bahwa kondisi tubuh yang tidak fit bisa meningkatkan risiko terkena pneumonia.
“Orang misalnya kecapean, kurang tidur, kurang istirahat, nah itu juga bisa banyak orang jadi dapat pneumonia,” ujar Prof. Faisal kepada ANTARA, Senin (3/2/2025).
Menurutnya, pola ini mirip dengan situasi saat pandemi COVID-19, di mana pneumonia lebih mudah menyerang mereka yang mengalami kelelahan dan kurang tidur. Selain itu, pneumonia bisa menjadi lebih berat jika penderita memiliki penyakit penyerta (komorbid) yang tidak terkontrol, seperti diabetes, HIV, atau penyakit kronis lainnya yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.
Waspada Pneumonia: Gejala dan Faktor Risiko
Prof. Faisal menjelaskan bahwa community-acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia yang didapat dari lingkungan masyarakat biasanya lebih ringan dan bisa ditangani dengan rawat jalan. Namun, jika virus yang menyebar tergolong ganas seperti COVID-19, maka orang dengan sistem imun lemah akan lebih mudah terinfeksi dan mengalami komplikasi serius.
Tanda-tanda pneumonia yang perlu diwaspadai meliputi:
✅ Batuk berdahak, terutama jika dahaknya berwarna kuning atau hijau (menandakan infeksi bakteri)
✅ Sesak napas
✅ Demam tinggi
✅ Penurunan kesadaran pada kasus yang lebih parah
“Yang penting kita anamnesis, kita nanya batuk-batuk, ada berdahak nggak? Apalagi kalau dahaknya warna kuning-hijau gitu, biasanya infeksinya bakteri. Kalau infeksi virus sih dahaknya nggak berwarna,” jelasnya.
Selain itu, pneumonia yang ditularkan di rumah sakit atau hospital-acquired pneumonia lebih berisiko menjadi berat, terutama pada pasien di ICU yang menggunakan alat bantu napas atau ventilator.
Cara Mencegah Pneumonia
Untuk mencegah pneumonia, Prof. Faisal menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan langkah-langkah berikut:
✔ Istirahat cukup untuk menghindari kelelahan berlebih
✔ Mengontrol penyakit komorbid jika memiliki kondisi seperti diabetes atau penyakit kronis lainnya
✔ Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara rutin
✔ Menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang flu atau batuk
✔ Menggunakan masker saat merasa kurang sehat atau berada di tempat ramai
“Karena pneumonia ini menularnya lewat udara, mungkin ada orang yang batuk, atau orang yang flu kita jangan deket-deket. Kalau lagi kurang enak badan, setelah istirahat, ya kalau ke mana-mana pakai masker lah supaya kita tidak terinfeksi. Kalau ada batuk-batuk, ya berobat,” tutupnya.
Dengan menjaga kesehatan dan pola hidup yang baik, risiko terkena pneumonia bisa diminimalkan. Jangan abaikan gejalanya, segera konsultasikan ke dokter jika mengalami batuk berkepanjangan atau sesak napas.
Artikel ini telah tayang di antaranews.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.