KaltimExpose.com –  Kanker merupakan penyakit kompleks yang bisa dipicu oleh berbagai faktor, termasuk genetik dan pola hidup sehari-hari. Salah satu penyumbang risikonya adalah kebiasaan makan yang kurang sehat.

Menurut Alyssa Tatum, ahli gizi klinis dari The University of Texas MD Anderson Cancer Center, terdapat sejumlah makanan dan minuman yang telah dikaitkan dengan risiko kanker. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Daging Merah

Daging merah, seperti daging sapi atau kambing, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal atau kanker usus besar.

Namun bukan berarti Anda harus menghindarinya sepenuhnya. Tatum menyarankan konsumsi dibatasi hingga maksimal 18 ons per minggu—setara dengan enam tumpukan kartu remi atau dua bola softball.

Penting juga memperhatikan cara memasaknya. Memasak pada suhu sangat tinggi, seperti memanggang atau membakar, dapat menghasilkan senyawa karsinogen. Lebih aman memasak dengan cara dipanggang oven atau metode suhu rendah lainnya.

“Jika dimasak terlalu panas, daging bisa menghasilkan zat karsinogenik,” jelas Tatum.

Pilih daging rendah lemak, buang bagian lemak sebelum dimasak, atau kombinasikan dengan sumber protein sehat lainnya seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau protein nabati.

2. Daging Olahan

Daging olahan seperti sosis, bacon, ham, dan hotdog masuk dalam kategori yang berisiko tinggi. Jenis daging ini sering mengandung nitrat dan nitrit, bahan pengawet yang dikaitkan dengan kanker kolorektal dan lambung.

Jika masih ingin mengonsumsinya, pilih versi bebas nitrat, dan perhatikan label kandungan natrium dan lemaknya.

“Mulailah dari langkah kecil. Bandingkan label dan cari opsi yang lebih sehat,” ujar Tatum.

3. Alkohol

Minuman beralkohol telah dikaitkan dengan sejumlah jenis kanker, termasuk kanker payudara, hati, pankreas, kerongkongan, dan usus besar.

Tatum menjelaskan bahwa alkohol bisa merusak jaringan dan menyebabkan perubahan DNA yang memicu kanker. Ia menyarankan konsumsi secara moderat: maksimal satu gelas per hari untuk wanita, dan dua gelas untuk pria.

4. Makanan dan Minuman Ultra-Olahan

Produk ultra-proses seperti keripik, minuman soda, makanan instan, dan camilan manis mengandung tinggi gula dan garam. Ini dapat menyebabkan penambahan berat badan yang kemudian meningkatkan risiko kanker, terutama jika konsumsi dilakukan rutin dalam jangka panjang.

“Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama kanker,” jelas Tatum.

Moderasi adalah kunci. Kurangi konsumsi harian dan pilih porsi yang lebih kecil.

5. Produk dengan Tambahan Gula

Pemanis buatan dan tambahan gula juga patut diwaspadai. Meski tidak secara langsung menyebabkan kanker, konsumsi berlebihan dapat memicu obesitas, yang kemudian berkontribusi pada risiko kanker.

Penelitian soal pemanis buatan masih belum sepenuhnya konklusif. Namun prinsip konsumsi secukupnya tetap dianjurkan, baik untuk gula asli maupun buatan.

Kebiasaan, Bukan Sekali Konsumsi

Menurut Tatum, risiko kanker tidak muncul hanya karena mengonsumsi satu jenis makanan sekali waktu. Yang lebih berbahaya adalah kebiasaan makan berulang yang tak sehat dalam jangka panjang.

“Risiko muncul dari paparan terus-menerus. Jadi, nikmati dalam jumlah sedang,” katanya.

Ubah Pola Makan, Kurangi Risiko

Meskipun tidak semua makanan harus dihindari sepenuhnya, mengenali dan mengontrol asupan harian sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Mengadopsi pola makan seimbang berbasis tumbuhan, memperhatikan cara memasak, dan membatasi konsumsi makanan olahan bisa menjadi langkah awal untuk hidup lebih sehat dan jauh dari risiko kanker.

 

Artikel ini telah tayang di detik.com.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan