KaltimExpose.com, Sangatta –Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus memperkuat langkah menuju transformasi sektor perkebunan berkelanjutan melalui dialog interaktif bertajuk Kolaborasi Mewujudkan Transformasi Perkebunan Berkelanjutan, yang digelar Rabu malam (21/5/2025) di Pelangi Room, Hotel Royal Victoria Sangatta.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekkab Kutim, Poniso Suryo Renggono, ini mewakili Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Dalam sambutan tertulisnya, Bupati menegaskan bahwa keberlanjutan adalah proses jangka panjang yang hanya bisa dicapai melalui kolaborasi lintas sektor.
“Kami mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Jerman dan Swiss lewat program Sustainability and Value Added in Agricultural Supply Chains in Indonesia (SASCI+), serta peran aktif perusahaan global seperti Barry Callebaut, McDonald’s, Nestlé, dan PepsiCo dalam mendorong praktik perkebunan yang ramah lingkungan dan berkeadilan,” ujar Poniso membacakan sambutan Bupati.
Empat Pilar Transformasi Berkelanjutan
Bupati Ardiansyah menyampaikan bahwa Kutai Timur memiliki potensi besar di sektor perkebunan, namun juga menghadapi tantangan serius seperti degradasi lahan, perubahan iklim, dan tuntutan inklusivitas. Untuk itu, Pemkab telah menyusun kebijakan berjangka panjang yang tertuang dalam empat pilar utama:
- RPJMD Kutim 2025–2029, dengan fokus pembangunan inklusif, adil, dan ramah lingkungan.
- RPJPD 2025–2045 dengan visi Kutai Timur Hebat 2045 sebagai pusat hilirisasi SDA yang berkelanjutan.
- Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk integrasi prinsip keberlanjutan dalam kebijakan.
- Sistem Informasi Geospasial hasil kolaborasi dengan GIZ SASCI+ guna pengambilan keputusan berbasis data spasial.
“Pembangunan tidak hanya soal mengejar angka pertumbuhan, tapi harus memperhatikan daya dukung alam, keberpihakan sosial, dan keberlanjutan untuk generasi mendatang,” tegas Ardiansyah.
Model Kolaborasi Lewat SUSTAIN Kutim
Bupati juga menyoroti pentingnya pendekatan SUSTAIN Kutim, yakni lanskap berkelanjutan yang digerakkan melalui tata kelola inklusif dan pertanian ramah lingkungan. Dalam konteks ini, kunjungan lapangan ke Kecamatan Kombeng, Rantau Pulung, dan Bengalon menjadi ajang konkret untuk mengembangkan model terbaik praktik perkebunan.
“Kami ingin membangun sinergi yang kokoh antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dialog ini diharapkan jadi pijakan untuk aksi nyata, terukur, dan berdampak luas,” ujarnya.
Dukungan Internasional dan Antusiasme Pelaku Usaha
Dialog ini turut dihadiri narasumber utama seperti Kepala Bidang Ekonomi dan SDA Bappeda Kutim, Ripto Widargo, Team Leader SUSTAIN Kutim Iwied Wahyulianto, serta Asisten Pemkesra Poniso. Diskusi berlangsung dinamis, membahas strategi dan tantangan transformasi sektor perkebunan.
Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari Barry Callebaut Group Singapore, GIZ Indonesia, dan PepsiCo Indonesia, yang menyampaikan komitmen penuh terhadap keberlanjutan sektor pertanian di Kutim.
“Partisipasi aktif dari mitra global ini menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan ekosistem pembangunan berkelanjutan di Kutim,” tandas Ardiansyah.
Dengan semangat sinergi, Pemkab Kutim memastikan bahwa proses transformasi ini bukan hanya slogan, melainkan langkah nyata dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Sumber Prokopim Kutim.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.