KaltimExpose.com, Sangatta –�Bupati Kutai Timur (Kutim), H. Ardiansyah Sulaiman, langsung menuju Tenggarong setelah menyelesaikan kunjungan kerja di Kecamatan Muara Bengkal, Senin (23/12/2024). Kehadirannya di sana adalah untuk bertakziah sekaligus mengantarkan jenazah Prof. Dr. H. Awang Faroek Ishak (AFI) ke peristirahatan terakhirnya di kompleks pemakaman keluarga Sukarame, Tenggarong.
Didampingi sejumlah staf, Ardiansyah mengikuti prosesi pemakaman hingga selesai. Ia turut mendoakan almarhum, menabur bunga, dan menyirami pusara sebagai penghormatan terakhir.
Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Barito 18 Samarinda dan disalatkan di Masjid Nurul Mu’minin. Upacara pelepasan jenazah dilakukan di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) dengan tata cara kenegaraan. Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Setelah prosesi di Samarinda, jenazah diberangkatkan ke Tenggarong untuk dimakamkan. Kepergian Awang Faroek Ishak yang wafat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, pada Minggu (22/12/2024) pukul 21.00 WITA, membawa duka mendalam bagi pemerintah dan masyarakat Kaltim.
“Atas nama pribadi, pemerintah, dan masyarakat Kutai Timur, saya menyampaikan duka cita mendalam. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan,” ujar Ardiansyah Sulaiman.
Awang Faroek Ishak, yang lahir di Tenggarong pada 31 Januari 1948, adalah putra ke-11 dari pasangan Awang Ishak dan Dayang Johariah. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Tenggarong, ia meraih gelar Sarjana di Fakultas Keguruan Ilmu Sosial IKIP Malang (1973) serta gelar Magister Manajemen dan Magister Ketahanan Nasional dari Universitas Indonesia (1997-1998).
Awang mengawali karier sebagai birokrat di Kantor Gubernur Kaltim pada 1973. Ia kemudian menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Mulawarman (1978) dan Dekan FKIP (1982). Karier politiknya melesat dengan menjabat sebagai anggota DPR/MPR RI selama dua periode (1987-1997), Pelaksana Tugas Bupati Kutai Timur (1999-2000), serta Bupati Kutim definitif dua periode (2000-2008).
Sebagai Gubernur Kaltim selama dua periode (2008-2018), Awang dikenal dengan program strategisnya, termasuk pengembangan infrastruktur dan peningkatan pendidikan. Perjalanan politiknya berlanjut di Senayan sebagai anggota DPR RI pada 2019 hingga Pemilu 2024.
Kepergian Awang Faroek Ishak meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Kaltim. Sebagai tokoh pembangunan, kontribusinya tidak hanya membangun fondasi daerah tetapi juga menginspirasi generasi penerus.
“Semoga amal kebaikannya diterima di sisi-Nya dan dedikasinya terus menginspirasi pembangunan di Benua Etam,” ucap Ardiansyah Sulaiman.
Sumber Prokopim Kutim.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.