KaltimExpose.com –Peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia menemukan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat mempercepat proses penuaan otak manusia. Hasil riset yang melibatkan lebih dari 27.000 orang dewasa ini menunjukkan, mereka yang mengalami gangguan tidur cenderung memiliki “usia otak” yang lebih tua dibanding usia kronologisnya.

Dilansir dari Medical News Today, para ilmuwan menggunakan pemindaian otak (MRI) untuk memperkirakan usia biologis otak para peserta. Setelah mengumpulkan data mengenai kebiasaan tidur, mereka menemukan bahwa orang dengan kualitas tidur rendah memiliki jarak usia otak hingga satu tahun lebih tua dibanding usia sebenarnya. Setiap penurunan skor tidur diketahui dapat mempercepat penuaan otak sekitar enam bulan.

Penelitian ini juga menemukan hubungan yang lebih kuat antara kualitas tidur buruk dan percepatan penuaan otak pada pria dibanding wanita, yang menurut penulis studi, Dr. Abigail Dove, merupakan temuan yang cukup mengejutkan. “Kami menduga perbedaan gaya hidup, kebiasaan tidur, atau penggunaan obat mungkin berperan dalam hasil ini,” ujarnya.

Peradangan Jadi Faktor Penghubung Tidur Buruk dan Penuaan Otak

Selain faktor tidur, tim peneliti juga memeriksa penanda peradangan dalam darah peserta. Hasilnya, peradangan menjelaskan sekitar 10 persen hubungan antara tidur buruk dan percepatan penuaan otak. Menurut Dr. Dove, hal ini menegaskan bahwa peradangan adalah salah satu mekanisme penting yang menghubungkan tidur dengan kesehatan otak.

Data tambahan dari National Health Interview Survey tahun 2020 menunjukkan sekitar 14,5 persen orang dewasa mengalami kesulitan tidur secara rutin. Masalah tidur, seperti insomnia atau sleep apnea, tak hanya membuat tubuh terasa lelah, tetapi juga dapat memengaruhi suasana hati, meningkatkan risiko serangan jantung, dan memicu peradangan kronis yang berdampak pada kesehatan otak.

Ahli Tidur: Tidur Buruk Bisa Membuat Otak Terlihat Lebih Tua

Dr. Raj Dasgupta, penasihat medis utama di Sleepopolis yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menilai hasil studi tersebut memperkuat dugaan bahwa kurang tidur bukan hanya soal rasa lelah, tetapi juga dapat mempercepat penuaan otak.
“Orang yang sering insomnia, mendengkur, atau sulit tidur mungkin memiliki otak yang terlihat lebih tua dari usia sebenarnya,” kata Dasgupta. Ia menambahkan, perbedaan satu tahun pada usia otak memang tampak kecil, namun jika terjadi terus-menerus, dampaknya bisa menumpuk dalam jangka panjang.

Untuk menjaga kesehatan otak, Dasgupta menyarankan agar orang menjaga jadwal tidur teratur, menciptakan kamar tidur yang tenang dan sejuk, menghindari kafein sebelum tidur, serta melakukan rutinitas relaksasi seperti membaca atau meditasi. Jika masalah tidur tak kunjung membaik, berkonsultasi dengan spesialis tidur disarankan.

Risiko Otak Menua Lebih Cepat Bisa Picu Penurunan Kognitif

Dr. Daniel Truong, direktur medis Truong Neuroscience Institute, juga menegaskan bahwa tidur buruk berpotensi mempercepat penuaan otak, terutama karena peran peradangan sistemik. “Ketika dikombinasikan dengan faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan gaya hidup sedentari, percepatan usia otak—even hanya satu tahun—dapat meningkatkan risiko demensia,” jelasnya.

Ia menambahkan, “Jangan panik, tapi jangan abaikan juga. Jika Anda mendengkur keras, sering mengantuk di siang hari, atau mengalami insomnia berkepanjangan, sebaiknya segera periksa kondisi Anda. Tidur yang cukup bukan hanya penting untuk kesehatan otak, tetapi juga untuk jantung dan metabolisme.”


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan