Kukar Pimpin Penurunan Stunting di Kaltim, Rendi Solihin Paparkan Capaian Signifikan
KaltimExpose.com, Tenggarong – Upaya penurunan stunting Kukar terus menunjukkan hasil kuat dan konsisten. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menegaskan komitmennya melalui kehadiran Wakil Bupati Kukar H. Rendi Solihin dan Sekda Kukar Dr. H Sunggono dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting se-Kaltim yang digelar di Kantor Gubernur Kaltim.
Dilansir dari Kukar Paper, rakor berlangsung di Ruang Serba Guna Ruhui Rahayu pada Selasa (18/11/2025). Kegiatan tersebut dibuka Wakil Gubernur Kaltim H. Seno Aji dan dihadiri Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni serta perwakilan satuan tugas percepatan stunting dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kaltim, Hj. Noryani Sorayalita, menjelaskan bahwa rakor digelar karena adanya fluktuasi prevalensi stunting di 10 kabupaten/kota. Ia menegaskan bahwa forum ini dibutuhkan untuk menjaga koordinasi dan sinergi antarwilayah dalam mencapai target nasional.
“Kalimantan Timur yang kita ketahui bahwa tahun 2023 sebesar 22,9 persen dan tahun 2024 turun menjadi 22,2 persen jadi turunannya 0,7 poin, tapi ini terjadi penurunan terhadap kabupaten kota dan juga terjadi lima kenaikan prevalensi stunting terhadap 5 kabupaten kota, jadi 5 turun dan 5 naik,” ujar Hj. Noryani Sorayalita.
Usai rakor, Wakil Bupati Kukar H. Rendi Solihin menegaskan bahwa sejak awal masa jabatannya, pemerintah daerah menempatkan penurunan stunting Kukar sebagai agenda prioritas. Langkah ini dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor, mulai dari perangkat daerah, tenaga kesehatan, hingga kader pendamping di lapangan sehingga dampaknya dapat dirasakan secara nyata.
Menurut Rendi, pola kerja kolaboratif itu menjadikan Kukar sebagai daerah dengan capaian penurunan stunting Kukar paling signifikan di Kalimantan Timur. Ia menyebut bahwa Kabupaten Kukar kini berada di posisi pertama dalam keberhasilan menurunkan prevalensi stunting, bahkan melampaui rata-rata nasional.
Berdasarkan data proyeksi 2024, penurunan stunting Kukar menunjukkan hasil sangat tajam dengan estimasi angka 14 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibanding tahun 2023 yang masih berada di level 27,1 persen. Capaian tersebut membuat Kukar ditetapkan sebagai daerah percontohan secara nasional dalam penanganan stunting.
“Alhamdulillah Kutai Kartanegara… hari ini kita bisa membuktikan bahwa Kutai Kartanegara berhasil menjadi peringkat pertama di provinsi Kaltim bahkan dibawah rata-rata nasional,” ujar Rendi Solihin.
Ia mengingatkan bahwa pada 2022, Kukar sempat menjadi sorotan karena tingginya angka stunting, terutama pada masa pandemi. Namun melalui strategi intervensi terpadu dan evaluasi berkala, penurunan stunting Kukar bisa dicapai secara konsisten selama dua tahun terakhir.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Kukar Dr. H Sunggono juga dipercaya memaparkan kebijakan dan program kerja yang mendasari keberhasilan penurunan stunting Kukar. Pemaparan tersebut meliputi penguatan intervensi gizi, edukasi kesehatan keluarga, peningkatan kapasitas kader, dan integrasi layanan berbasis desa.
Catatan tersebut menegaskan bahwa penurunan stunting Kukar bukan hanya capaian teknis, tetapi hasil kerja terukur yang berkelanjutan dan melibatkan semua unsur pemerintah serta masyarakat.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.





