Kampung Tanjung Limau Disiapkan Jadi Destinasi Wisata Pesisir Unggulan di Bontang

Kawasan PPI/TPI kampung Tanjung Limau yang siap berbenah menuju Wisata Pesisir Unggulan Bontang. (Foto: Eko Satrya/rri.co.id)

KaltimExpose.com, Bontang –Transformasi kawasan, wisata pesisir Bontang, Kampung Tanjung Limau, potensi perikanan, dan program Berbenah kini menjadi fokus utama pengembangan kawasan pesisir di Kampung Tanjung Limau, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang. Pemerintah Kota Bontang melalui program unggulan “Berbenah” tengah memacu perubahan kawasan ini menjadi destinasi wisata berkelanjutan berbasis potensi lokal.

Dilansir dari rri.co.id, Ketua DPC Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Kota Bontang, Eko Satrya, menyebutkan bahwa Tanjung Limau menyimpan kekayaan laut yang tak hanya potensial secara ekonomi, tapi juga menarik dikembangkan sebagai objek daya tarik wisata (ODTW). Potensi ini mencakup sentra perikanan, wisata edukatif, kuliner laut segar, hingga nuansa rekreasi keluarga yang alami dan otentik.

“Kami menyambut baik inisiatif dari Kepala DKP3 Kota Bontang dalam menggagas penataan dan pengembangan kawasan PPI/TPI Tanjung Limau. Ini sangat sejalan dengan semangat ‘Berbenah’ untuk menjadikan Tanjung Limau bukan hanya sebagai pusat ikan, tetapi juga sebagai destinasi wisata pesisir unggulan,” ujar Eko Satrya, Jumat (1/8/2025).

Sebagai langkah awal, MASATA bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Bontang telah melakukan observasi ke kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Limau. Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan potensi kawasan yang akan dikemas menjadi produk wisata edukatif dan bernilai ekonomi tinggi.

Dalam sub-program Wisata Pesisir Kawasan Industri yang merupakan bagian dari program nasional Wisata Industri MASATA, Tanjung Limau dirancang menjadi kawasan wisata berbasis pengalaman. Konsep ini menyuguhkan aktivitas nelayan, keindahan laut, hingga sajian laut segar langsung dari kapal.

“Pengunjung nantinya dapat menyaksikan secara langsung proses bongkar hasil laut, berbelanja ikan segar, hingga menikmati olahan laut langsung di atas kapal yang bersandar. Ini akan menjadi pengalaman wisata yang otentik dan bernilai tambah tinggi,” jelas Eko.

MASATA menegaskan komitmennya untuk menggandeng seluruh pihak, mulai dari masyarakat setempat, OPD, pemerintah kecamatan dan kelurahan, hingga lembaga sosial kemasyarakatan. Pendekatan partisipatif dinilai penting untuk menciptakan rasa kepemilikan terhadap kawasan dan memastikan keberlanjutan program.

Eko menambahkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya bersama DKP3 akan menyusun rancangan penataan kawasan PPI/TPI Tanjung Limau, dengan tujuan menjadikan kawasan ini sebagai pusat ekonomi berbasis perikanan yang juga menarik secara wisata.

Transformasi ini diharapkan menjadi model pengembangan wisata pesisir berbasis komunitas yang menyatu dengan aktivitas ekonomi kelautan, membuka peluang usaha baru, serta meningkatkan kesejahteraan warga pesisir secara langsung dan berkelanjutan.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan