Gubernur Kaltim Gaspol Program Makan Bergizi Gratis: Bangun 367 Dapur Gizi, Libatkan UMKM hingga Petani Lokal

KaltimExpose.com, Samarinda –Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur kini menjadi fokus utama Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud (Harum), yang menyebutnya sebagai investasi jangka panjang untuk kesehatan anak, pendidikan, pangan lokal, dapur sekolah, dan SPPG. Dalam pandangannya, program ini bukan hanya soal makanan, melainkan strategi untuk membentuk masa depan generasi unggul dan sehat di Benua Etam.
Dilansir dari IDN Times Kaltim, pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Harum saat membuka Rapat Koordinasi MBG 2025 secara daring dari Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (5/8/2025). Acara ini juga dirangkaikan dengan High Level Meeting TPID dan TP2DD serta penyerahan Paritrana Award 2025. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur H. Seno Aji, Deputi Badan Gizi Nasional Dr. Nyoto Suwignyo, serta para bupati dan wali kota se-Kaltim.
“Kami yakin, investasi gizi hari ini akan mencetak generasi unggul dan sehat di masa depan,” tegas Gubernur Harum dalam unggahan Instagram resmi Pemprov Kaltim.
Edukasi dan Kolaborasi: Lebih dari Sekadar Logistik
Gubernur Harum mengingatkan bahwa pelaksanaan Program MBG tidak boleh hanya berfokus pada distribusi logistik, tetapi juga harus mengedepankan edukasi, partisipasi masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor.
Pemprov Kaltim akan memperluas jangkauan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), mengoptimalkan peran dapur sekolah, dan memanfaatkan lahan milik pemerintah daerah. Harum menegaskan bahwa partisipasi orang tua, guru, dan komunitas sekolah akan menjadi penentu keberhasilan program ini di lapangan.
“Gizi bukan sekadar makanan, tapi juga soal pengetahuan, kebiasaan, dan budaya hidup sehat,” ujarnya.
Pangan Lokal Jadi Andalan, Libatkan UMKM dan Petani
Untuk memperkuat ketahanan pangan lokal, Pemprov Kaltim mendorong pemanfaatan bahan pangan lokal dalam menu MBG, sekaligus melibatkan pelaku UMKM, petani, dan nelayan sebagai mitra strategis dalam rantai pasok.
“Kita ingin bentuk pola konsumsi sehat, mandiri, dan adaptif berbasis lokal,” ungkap Harum.
Program MBG ini ditargetkan menyasar 1,1 juta anak penerima manfaat. Pemerintah daerah pun tengah mempersiapkan pembangunan 367 unit SPPG baru untuk menunjang kebutuhan ini. Karena itu, percepatan pembangunan dapur sekolah, penyediaan bahan pangan lokal, serta sinergi antara OPD dan pemerintah kabupaten/kota menjadi sangat krusial.
“Jangan tunggu perintah pusat. Tanggung jawab masa depan anak-anak ada di pundak kita,” tegas Gubernur Harum.
Sebaran SPPG Masih Terbatas, Bontang Belum Sediakan Lahan
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, melaporkan bahwa hingga saat ini baru beberapa daerah yang memiliki SPPG aktif. Samarinda memimpin dengan 8 unit, disusul Kutai Kartanegara 6 unit, Balikpapan 3 unit, serta Paser dan Bontang masing-masing 2 unit. Sementara itu, lima kabupaten lainnya belum memiliki SPPG aktif sama sekali.
Terkait penyediaan lahan untuk SPPG, sebagian besar kabupaten/kota telah memanfaatkan aset lahan milik Pemda. Namun, Kota Bontang menjadi satu-satunya daerah yang belum menyediakan lahan khusus untuk pembangunan SPPG baru.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.