KaltimExpose.com –Pada hari belanja besar 9.9, dua platform e-commerce terbesar di Indonesia, Shopee dan Tokopedia, mengalami gangguan teknis yang mengakibatkan pelanggan kesulitan melacak pesanan mereka. Kejadian ini cukup mengejutkan, mengingat hari kembar 9.9 biasanya menjadi momen penting bagi para pelanggan dan pelaku bisnis online.

Gangguan tersebut dilaporkan terjadi pada Senin (9/9/2024) sore, tepatnya pukul 16.08 WIB. Berdasarkan penelusuran, fitur pelacakan pesanan di kedua platform tidak dapat berfungsi dengan baik. Di aplikasi Tokopedia, yang biasanya menampilkan rekam jejak pengiriman barang, kini hanya muncul pesan permohonan maaf yang berbunyi, “Ada gangguan di rumah Toped. Tunggu sebentar, biar Toped bereskan. Coba lagi atau kembali nanti.”

Situasi serupa juga terjadi di Shopee, di mana pengguna yang mencoba melacak pesanan mereka hanya disambut dengan pesan “Belum ada pesanan.” Padahal, pengguna telah melakukan transaksi, namun data pengiriman barang tak kunjung diperbarui.

Klarifikasi dari Pihak Tokopedia dan Shopee

Untuk mengatasi kebingungan pengguna, tim redaksi mencoba menghubungi kedua pihak. Namun, hingga berita ini ditulis, Shopee belum memberikan tanggapan resmi. Di sisi lain, Aditia Grasio Nelwan, Head of Communications Tokopedia dan TikTok E-commerce, membenarkan adanya gangguan sementara pada aplikasi Tokopedia dan ShopTokopedia. Menurutnya, gangguan ini terjadi akibat lonjakan trafik yang luar biasa tinggi pada momen belanja 9.9.

“Tokopedia dan ShopTokopedia bersama mitra strategis terus berupaya memberikan pengalaman belanja terbaik untuk masyarakat, termasuk di momen tanggal kembar 9.9 ini,” ujar Aditia. Ia juga menambahkan bahwa masalah ini sudah berhasil diatasi, dan platform kembali berfungsi normal.

Promo Guncang 9.9 Tetap Digemari

Meski sempat mengalami gangguan, antusiasme masyarakat terhadap Promo Guncang 9.9 tetap tinggi. Menurut data internal Tokopedia, Promo Guncang yang berlangsung pada tanggal-tanggal kembar sebelumnya, seperti 5.5 dan 6.6, berhasil meningkatkan penjualan masing-masing sebesar 66% dan 72% di tahun 2024. Di 9.9 kali ini, berbagai penawaran menarik seperti diskon hingga 90%, flash sale Rp9.000, dan promo lainnya kembali ditawarkan kepada para pengguna.

“Kami terus berinovasi dan menghadirkan kampanye belanja menarik agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dengan lebih terjangkau, terutama di momen seperti ini,” tambah Aditia.

Selain itu, Tokopedia juga menghadirkan kampanye-kampanye lainnya yang menargetkan berbagai kategori produk. Misalnya, kampanye “Beli Lokal” yang diluncurkan sejak 12.12 pada tahun 2023 bekerja sama dengan pemerintah, bertujuan untuk mendukung produk-produk lokal dengan berbagai penawaran seperti diskon, flash sale, dan cashback menarik. Kampanye ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing produk lokal di pasar e-commerce Indonesia.

Persaingan Semakin Ketat di Pasar E-commerce

Shopee dan Tokopedia, dua raksasa e-commerce ini, kini terlibat dalam persaingan yang semakin ketat. Terlebih lagi, setelah TikTok memutuskan untuk bermitra dengan Tokopedia, situasi semakin menarik. TikTok kini menguasai 75% saham unit bisnis e-commerce milik PT GoTO Gojek Tokopedia Tbk., yang membuat pertarungan di sektor ini beralih menjadi antara Shopee dan gabungan TikTok-Tokopedia.

Menurut laporan riset Momentum Works yang berbasis di Singapura, pangsa pasar TikTok Shop di Indonesia pada tahun 2023 meningkat drastis dari 4,4% menjadi 13,2%. Sementara itu, Tokopedia tetap menguasai 18,5% pasar, dan Shopee memimpin dengan 48,5%. Dengan potensi besar di depan mata, persaingan ini diperkirakan akan semakin sengit, terlebih dengan perkiraan GMV (Gross Merchandise Value) e-commerce Indonesia yang diproyeksikan mencapai US$82 miliar pada 2025 dan US$160 miliar pada 2030, menurut Google.

Artikel ini telah tayang di bisnis.com.

 


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan