KaltimExpose.com –CEO Meta, Mark Zuckerberg, melontarkan kritik tajam terhadap Apple terkait kebijakan dan inovasi perusahaan tersebut. Dalam wawancara di podcast The Joe Rogan Experience, Zuckerberg menyebut Apple kurang inovatif sejak peluncuran iPhone pertama oleh Steve Jobs lebih dari satu dekade lalu.

“Steve Jobs menemukan iPhone, dan sekarang mereka hanya duduk di atasnya 20 tahun kemudian,” ujar Zuckerberg seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (14/1). Ia menilai iPhone telah membuka akses teknologi secara global, tetapi momentum inovasi Apple menurun setelah era Steve Jobs.

Kritik Kebijakan dan Stagnasi Inovasi
Zuckerberg menyoroti melambatnya penjualan iPhone yang menurutnya disebabkan minimnya alasan bagi konsumen untuk memperbarui perangkat mereka. Model-model terbaru dianggap tidak menghadirkan peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya.

Ia juga mengkritisi kebijakan Apple terkait komisi 30% yang dibebankan kepada pengembang aplikasi melalui App Store. Zuckerberg menyebut hal ini sebagai “penekanan” yang membatasi pengembang dan konsumen.

“Apple membuat hal-hal seperti AirPods, yang keren, tetapi mereka benar-benar menghambat kemampuan orang lain untuk membangun sesuatu yang dapat terhubung ke iPhone dengan cara yang sama,” tambahnya.

Privasi dan Teknologi
Apple sering membela kebijakannya dengan alasan privasi dan keamanan. Namun, Zuckerberg berpendapat masalah tersebut dapat diselesaikan melalui pengembangan teknologi yang lebih baik. Ia menyebut bahwa Apple menggunakan privasi sebagai pembenaran untuk memonopoli ekosistemnya.

“Itu tidak aman karena Anda tidak membangun keamanan apa pun ke dalamnya. Dan sekarang Anda menggunakan itu sebagai pembenaran mengapa hanya produk Anda yang dapat terhubung dengan cara yang mudah,” tegasnya.

Terkait produk terbaru Apple, Vision Pro, Zuckerberg mengapresiasi upaya Apple untuk berinovasi, namun menyatakan bahwa versi pertama perangkat tersebut belum cukup memenuhi ekspektasi.

“Saya pikir Vision Pro adalah salah satu langkah yang lebih besar dalam mencoba sesuatu yang baru. Tapi V1, itu pasti tidak cukup untuk mendongkraknya,” ujarnya. Menurutnya, Vision Pro lebih cocok untuk aktivitas seperti menonton film daripada menghadirkan pengalaman teknologi virtual yang benar-benar revolusioner.

Hingga saat ini, Apple belum memberikan komentar terkait kritik yang dilontarkan CEO Meta tersebut.

 

Artikel ini telah tayang di katadata.co.id.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan