Fakta Panas di Balik Gagalnya Visa Haji Furoda 2025, Jemaah Gigit Jari!

KaltimExpose.com, Jakarta –ÂHarapan ribuan jemaah Indonesia untuk berangkat ke Tanah Suci lewat jalur visa furoda tahun ini harus pupus. Visa haji 2025 yang seharusnya menjadi jalan pintas tanpa antrean, justru tak kunjung terbit hingga menjelang puncak ibadah. Kabar ini pun mengundang kekecewaan, apalagi bagi mereka yang sudah menyiapkan diri secara spiritual dan finansial.
Jalur haji furoda dikenal sebagai pilihan eksklusif karena tidak masuk dalam kuota pemerintah. Sistemnya business to business (B2B), yang memungkinkan jemaah langsung berangkat tanpa harus menunggu bertahun-tahun seperti pada jalur reguler. Namun tahun ini, jalur cepat itu justru berakhir dalam ketidakpastian.
Ketua Umum DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Firman M Nur, memastikan bahwa visa furoda tidak diterbitkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Ya betul, pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini,” ujar Firman saat dihubungi detikHikmah, Rabu (28/5/2025).
Konfirmasi ini didapat setelah tim AMPHURI menyambangi Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Kantor Urusan Haji di Jeddah, serta berkoordinasi dengan Ditjen PHU Kemenag. Mereka juga telah mengecek langsung sistem elektronik Masar Nusuk, dan hasilnya jelas: penerbitan visa telah resmi ditutup.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, turut memperkuat informasi ini. Ia menyebut bahwa proses pemvisaan untuk semua jenis visa—termasuk furoda—ditutup sejak 26 Mei 2025.
“Saya sudah mendapat konfirmasi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bahwa proses pemvisaan sudah tutup per 26 Mei 2025, pukul 13.50 waktu Arab Saudi (WAS),” tegas Hilman, Rabu (28/5/2025), dikutip dari Detik.com.
Tak hanya Indonesia yang terdampak. Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa situasi serupa juga terjadi di negara lain. Ia memastikan bahwa pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan otoritas Saudi demi mencari solusi.
“Karena bukan hanya di Indonesia seperti itu ya. Tapi di negara lain juga sama,” ungkap Menag Nasaruddin di Jakarta, Selasa (27/5/2025), dikutip dari Antara.
Bahkan ketika isu bahwa visa furoda akan dibuka kembali pada 1 Juni 2025 mulai ramai di media sosial, Kemenag dengan cepat membantahnya.
“Perlu kami sampaikan bahwa terkait dengan beredarnya informasi pembukaan visa furoda pada hari Minggu sebagaimana yang tersebar di sosial media, kami sampaikan bahwa pemerintah Indonesia sampai hari ini belum mendapatkan informasi apa pun terkait dengan hal tersebut,” tegas Hilman di Makkah, Minggu (1/6/2025), dikutip dari situs Kemenag.
Dibalik kisruh ini, risiko besar dari haji furoda mulai terlihat jelas. Jalur eksklusif ini tidak memiliki jaminan negara, dan sepenuhnya bergantung pada kebijakan otoritas Saudi. Di sisi lain, jalur reguler haji di Indonesia justru membutuhkan waktu tunggu yang ekstrem panjang.
Menurut data terbaru dari Kementerian Agama, antrean haji terpanjang terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang mencapai 47 tahun!
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) turut mengkritisi sistem kuota haji yang berlaku sejak 1987. Ia menyebut bahwa sistem antrean panjang ini tak lagi ideal, apalagi mengingat jumlah pendaftar haji Indonesia sudah menembus 5,5 juta orang pada 2025.
“Mereka (calon jemaah haji, red) memperoleh nomor antrean dan harus menunggu selama bertahun-tahun, bahkan bisa mencapai 20 hingga 40 tahun, karena jumlah pendaftar haji telah melampaui 5,5 juta orang pada 2025,” ungkap Gus Yahya dalam Seminar Akbar Haji Tahun 2025 di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (1/6/2025).
Gus Yahya pun mengusulkan agar konsep istitha’ah atau kemampuan menunaikan haji dikaji ulang agar bisa lebih relevan dengan kondisi saat ini.
Artikel ini telah tayang di detik.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.