Bupati Kutai Timur: ‘Magic Land’ yang Kaya Sumber Daya Alam Harus Dimanfaatkan untuk Kesejahteraan Masyarakat

KaltimExpose.com, Sangatta –ÂBupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menyatakan bahwa sebutan Kutai Timur sebagai “Magic Land” atau daerah ajaib bukanlah tanpa alasan. Wilayah yang terdiri dari 18 kecamatan ini memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, mulai dari mineral energi, pertanian, kelautan, hingga potensi pariwisata yang beragam. Ardiansyah menekankan bahwa jika potensi ini dikelola dengan baik melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama, maka akan membawa dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Keajaiban ini memiliki nilai yang cukup besar dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di dalamnya. Saya yakin dan percaya, apabila daerah ini dikelola dengan baik dan melibatkan semua pihak, termasuk para Dai pembangunan, akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” ungkap Bupati Ardiansyah Sulaiman dalam acara Reorientasi Dai Pembangunan Kabupaten Kutim tahun 2024 yang digelar di Ruang Meranti, Kantor Sekretariat Kabupaten, Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi, Sangatta, Selasa (3/9/2024).
Bupati Ardiansyah juga menyampaikan rasa syukur atas perkembangan Kutai Timur sejak berdirinya pada tahun 1999. Selama ini, Pemerintah Daerah telah memproklamirkan berbagai program pembangunan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk menggandeng para tokoh agama di Kutai Timur untuk ikut aktif dalam setiap proses pembangunan.
“Dengan pemahaman agama yang matang, konsep pembangunan yang diusung oleh pemerintah bisa secara menyeluruh dan paripurna memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Program ini penting dan kami bersyukur dapat dipertahankan hingga saat ini,” jelasnya.
Dalam acara yang mengusung tema “Menggapai Kebersamaan dalam Mewujudkan Masyarakat yang Agamis, Harmonis, dan Sejahtera Menyongsong Pilkada Damai 2024,” Bupati berharap adanya sinergi dan kolaborasi dalam konsep pembangunan yang menyeluruh dan dipahami dengan baik oleh semua pihak.
Bupati Ardiansyah juga menekankan pentingnya peran Dai Pembangunan dalam mendukung program pemerintah. Ia mengakui bahwa tugas para Dai tidaklah ringan, karena banyak hambatan dan risiko yang dihadapi selama mengabdikan diri di tengah masyarakat. Untuk mendukung tugas mereka, pemerintah memberikan jaminan sosial berupa BPJS Ketenagakerjaan rentan, yang juga diperuntukkan bagi seluruh pemuka agama di Kutai Timur.
“Pemerintah hadir dengan kreasi dan dukungan, salah satunya melalui pemberian jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan rentan untuk para Dai Pembangunan dan pemuka agama lainnya di Kutim. Ini adalah bentuk perhatian kami agar mereka merasa aman dan terlindungi,” tambah Ardiansyah.
Ia berharap agar para Dai Pembangunan dapat menjadi bagian penting dari setiap proses pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. “Kami ingin memastikan pembangunan berjalan sesuai jalurnya, memberikan kepastian agar masyarakat bisa lebih nyaman dan bahagia,” pungkasnya.
Sub Koordinator Bina Mental dan Spiritual Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kutim, Nurcholis, melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 250 Dai dari seluruh Kutai Timur. Kegiatan ini juga menghadirkan tiga narasumber, yaitu Ustadz Wariadi, Ustadz Syahrim Toriq dari Bontang, dan perwakilan dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kutim.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para Dai dapat lebih memahami peran penting mereka dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Kutai Timur, khususnya dalam menciptakan masyarakat yang agamis, harmonis, dan sejahtera menjelang Pilkada Damai 2024.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.