Awal Musim Kemarau, Karhutla Landa 10 Hektare Lahan di Desa Sepaso Barat Kutai Timur

KaltimExpose.com, Sangatta –Memasuki awal musim kemarau, bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai terjadi di wilayah Kutai Timur, Kalimantan Timur. Kejadian pertama tercatat di Desa Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon, yang menghanguskan lahan seluas 10 hektare. Karhutla, Kutai Timur, Desa Sepaso Barat, musim kemarau, BPBD Kutim menjadi perhatian utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dalam upaya pencegahan lanjutan.
Dilansir dari Tribunkaltim.co, BPBD Kutim memprediksi musim kemarau akan berlangsung dari akhir Juli hingga Oktober 2025. Kondisi ini meningkatkan potensi terjadinya karhutla di berbagai wilayah, sehingga imbauan pun telah disebarkan ke seluruh kecamatan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutim, M. Naim, menyampaikan bahwa insiden karhutla di Desa Sepaso Barat menjadi kejadian pertama sejak musim kemarau mulai dirasakan.
“Insya Allah ini baru pertama kali terjadi peristiwa karhutla selama memasuki musim kemarau sejak akhir bulan Juli 2025 kemarin,” ujar Naim, Senin (4/8/2025).
Ia menjelaskan, laporan pertama datang dari relawan karhutla di Kecamatan Bengalon, wilayah yang cukup jauh dari pusat kota Sangatta. Kebakaran terjadi pada Minggu (3/8/2025), sekitar pukul 15.00 Wita di RT 15 Desa Sepaso Barat.
Setelah mendapat laporan dari warga, tim BPBD bersama Damkar Bengalon segera menuju lokasi dan berhasil memadamkan api pada pukul 16.00 Wita. Namun tak lama berselang, kebakaran susulan terjadi di RT 03 desa yang sama.
“Kemungkinan ini sisa api yang melebar dari kejadian karhutla di RT 15 sebelumnya,” imbuhnya.
Pemadaman pada lokasi kedua berlangsung lebih lama. Petugas gabungan baru berhasil mengendalikan api hingga padam sekitar pukul 22.00 Wita. Proses pemadaman dilakukan dengan dukungan peralatan seperti satu unit alkon apung, tiga unit selang, dua unit pompa gendong, serta alat bantu seperti ember dan kayu.
Upaya pemadaman melibatkan sinergi berbagai pihak, termasuk Tim Polsek Bengalon, TNI, Damkar Bengalon, relawan karhutla, dan warga sekitar.
“Atas kejadian tersebut, luas lahan yang terdampak dengan kebakaran tersebut seluas 10 hektare,” terangnya.
Sebagai langkah pencegahan, Naim mengimbau masyarakat—khususnya yang tinggal dekat kawasan hutan dan lahan kosong—agar tidak sembarangan membakar atau menyalakan api.
“Hindari pembukaan lahan dengan cara dibakar pada saat musim kemarau seperti ini,” tutupnya.
Dengan kemarau yang diperkirakan masih berlangsung hingga Oktober, BPBD Kutim terus memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan bersama aparat dan relawan di lapangan. Edukasi ke masyarakat juga akan ditingkatkan guna menekan risiko karhutla lebih luas.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.