KaltimExpose.com, Samarinda –Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda sedang mempersiapkan langkah strategis baru yang berpotensi menjadi babak baru dalam sejarah pengelolaan air di kota ini. Tidak hanya sekadar penyedia layanan air bersih, perusahaan milik daerah ini kini melangkah ke bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang siap bersaing di pasar lokal.
Direktur Utama Perumdam Tirta Kencana, Nor Wahid, menjelaskan bahwa rencana bisnis AMDK sudah mulai dijalankan secara bertahap. Proses ini seiring dengan kesiapan anggaran dan proses pengadaan yang tengah berlangsung.
“Kami sempat ada rencana bisnis untuk pembangunan AMDK. Untuk saat ini, sudah ada dua mesin yang datang. Disesuaikan juga dengan kemampuan keuangan, juga dari sisi pengadaannya. Karena proses pengadaannya kan memang harus menggunakan sistem, jadi tetap kita proses,”
di kutip dari Nor Wahid.
Perumdam Tirta Kencana menargetkan akan ada empat mesin yang dibutuhkan, meliputi mesin produksi, pengemasan, pencetakan, hingga distribusi. Namun, Nor Wahid memastikan bahwa proses ini dilakukan secara bertahap.
Optimisme besar disuarakan oleh Nor Wahid terkait target produksi perdana yang direncanakan dapat dimulai sebelum akhir tahun 2025.
“Alhamdulillah sudah ada dua mesin yang datang. Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan, sebelum akhir tahun sudah bisa mulai produksi,”
tambahnya.
Dukung Kebijakan Wali Kota dan UMKM Lokal
Meski belum mengungkapkan nama produk secara resmi, Nor Wahid menegaskan bahwa produksi AMDK ini bertujuan untuk mendukung kebijakan Wali Kota Samarinda dalam mengembangkan produk lokal. AMDK tersebut diharapkan bisa digunakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), lingkungan pemerintah, serta masyarakat umum di Kota Samarinda.
“Kita coba mendukung semangat dari pemerintah kota untuk bisa memproduksi air minum sendiri, yang nantinya bisa digunakan oleh ASN, lingkungan pemerintah, atau masyarakat. Langkah ini juga sekaligus untuk mendorong tumbuhnya UMKM dan usaha mandiri di lingkungan daerah,”
jelasnya.
Terkait harga jual produk AMDK, Nor Wahid menyebutkan bahwa perhitungan harga masih dalam tahap pengkajian, mengingat beberapa mesin lainnya masih dalam proses kedatangan. Meskipun demikian, ia yakin bahwa harga produk ini nantinya akan bersaing dan bahkan mungkin lebih murah dibandingkan harga pasaran.
“Produksi dan harga masih kita hitung, tapi mudah-mudahan tidak jauh berbeda dari harga yang ada di pasaran. Syukur-syukur bisa lebih murah,”
pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunkaltim.co.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.