KaltimExpose.com, Tenggarong – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) mengimbau para orang tua agar tidak panik jika anak mereka tidak kebagian kuota dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP tahun ajaran 2024-2025. Hal ini disampaikan seiring dengan dibukanya PPDB gelombang II jalur zonasi dengan kuota 50 persen.
Sebelumnya, PPDB gelombang I telah dibuka melalui jalur prestasi dan afirmasi. Sesuai dengan Peraturan Bupati Kukar Nomor 17 Tahun 2022 Pasal 17 Nomor 1 tentang jalur zonasi, tujuan jalur zonasi adalah memberikan akses pendidikan yang lebih merata. Namun, kekhawatiran muncul di kalangan orang tua mengenai kemungkinan anak mereka tidak dapat masuk melalui jalur zonasi, yang merupakan tahap terakhir pendaftaran.
Kasi Penjaminan Mutu dan Kelembagaan Bidang SMP, Emi Rosana Saleh, menjelaskan pada Rabu (26/6/2024) bahwa satuan pendidikan akan memverifikasi titik koordinat calon peserta didik berdasarkan jarak terdekat dari rumah ke sekolah yang dipilih. “Terkait dengan kekhawatiran dari satuan pendidikan akan memfilter si calon peserta didik ini mendekati di zonasi mana, zonasi itu diambil berdasarkan titik koordinat terdekat si pendaftar,” jelas Emi.
Selama dua hari ke depan, satuan pendidikan akan menentukan kesesuaian titik koordinat calon peserta didik. Pengecekan ini disesuaikan dengan jarak tempuh rumah ke sekolah yang dipilih dan dilakukan bersamaan dengan tahap verifikasi. “Saat ini masuk tahapan pendaftaran jalur zonasi dari tanggal 26-28 Juni sekaligus berjalan verifikasi, tahapan verifikasi ini sekolah juga sambil memperhatikan titik koordinat benar tidak sama KTP orang tua,” tuturnya.
Pada jalur zonasi, calon peserta didik dipilih berdasarkan jarak rumah dengan sekolah dan kecepatan pendaftaran. Disdikbud Kukar mengimbau orang tua untuk memperhatikan tenggat waktu pendaftaran.
Emi juga mengungkapkan bahwa jika calon peserta didik tidak diterima di sekolah yang diinginkan, maka secara otomatis melalui akun PPDB akan dialihkan ke sekolah yang kuotanya belum terpenuhi. “Di Kukar ini tidak mungkin rasanya anak-anak tidak kebagian sekolah, pasti ada sekolah-sekolah yang semisal berlebih akan dilimpahkan ke sekolah yang kuotanya masih kurang,” pungkas Emi.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.