KaltimExpose.com –  Pankreas merupakan organ penting yang berperan dalam mengatur kadar gula darah melalui produksi hormon insulin. Insulin membantu tubuh menggunakan glukosa dari makanan sebagai sumber energi. Ketika fungsi pankreas terganggu atau produksi insulinnya tidak mencukupi, kondisi ini dapat memicu penyakit diabetes.

Dilansir dari Medical News Today, pankreas berfungsi menghasilkan enzim pencernaan dan hormon, termasuk insulin yang diproduksi oleh sel beta di dalam pulau Langerhans. Insulin memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak mencukupi, kadar gula darah meningkat dan menyebabkan hiperglikemia, yang menjadi penyebab utama berbagai komplikasi diabetes.

Hubungan Pankreas dan Diabetes

Ciri utama diabetes adalah kadar gula darah tinggi akibat produksi insulin yang tidak mencukupi atau tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat terjadi karena gangguan pada pankreas atau resistensi insulin dalam tubuh.

Terdapat tiga jenis diabetes yang umum, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Ketiganya melibatkan peran pankreas, meski dengan mekanisme berbeda.

1. Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 terjadi saat pankreas tidak mampu memproduksi insulin atau hanya memproduksi dalam jumlah sangat sedikit. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh reaksi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta penghasil insulin.

Akibatnya, tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa sebagai energi. Penderita diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin harian atau pompa insulin untuk mengatur kadar gula darahnya.

Dulu penyakit ini dikenal sebagai juvenile diabetes karena sering muncul pada usia anak-anak dan remaja, namun kini diketahui dapat terjadi pada usia berapa pun. Sekitar 2 juta orang di Amerika Serikat diketahui hidup dengan diabetes tipe 1.

2. Diabetes Tipe 2

Jenis ini muncul ketika tubuh mengalami resistensi insulin. Artinya, meski pankreas masih memproduksi insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menggunakannya secara efektif. Akibatnya, pankreas bekerja lebih keras hingga akhirnya mengalami kelelahan dan gagal menjaga kadar insulin normal.

Faktor penyebabnya meliputi genetik, obesitas, pola makan tidak sehat, dan kurang aktivitas fisik. Pengobatan biasanya dilakukan melalui perubahan gaya hidup, diet seimbang, olahraga, serta konsumsi obat dari dokter.

Jika terdeteksi lebih awal pada tahap prediabetes, kondisi ini dapat dicegah atau ditunda dengan penyesuaian pola makan dan olahraga rutin.

3. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional terjadi selama masa kehamilan akibat perubahan hormon yang mengganggu fungsi insulin. Kondisi ini umumnya menghilang setelah melahirkan, namun dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Pankreatitis dan Risiko Diabetes

Pankreatitis atau peradangan pankreas juga dapat menyebabkan diabetes, terutama jika berlangsung kronis. Pankreatitis terbagi menjadi dua jenis: akut dan kronis.

Gejalanya meliputi mual, muntah, nyeri perut bagian atas yang menjalar ke punggung, demam, serta denyut nadi cepat. Kasus berat dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan di rumah sakit.

Kaitan antara Diabetes dan Kanker Pankreas

Menurut Pancreatic Cancer Action Network, penderita diabetes selama lebih dari lima tahun memiliki risiko 1,5 hingga 2 kali lebih tinggi terkena kanker pankreas. Sebaliknya, kanker pankreas juga dapat menyebabkan diabetes baru.

National Cancer Institute menyebutkan bahwa munculnya diabetes tipe 2 tanpa faktor risiko yang jelas bisa menjadi tanda awal kanker pankreas. Jika kadar gula darah tiba-tiba sulit dikendalikan, hal ini perlu diperiksa lebih lanjut.

Faktor risiko kanker pankreas lainnya meliputi obesitas, usia di atas 55 tahun, infeksi Helicobacter pylori, sirosis, merokok, serta paparan bahan kimia tertentu. Data juga menunjukkan bahwa individu kulit hitam lebih berisiko mengalami kanker pankreas dan memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih rendah akibat kesenjangan akses layanan kesehatan.

Gangguan Pankreas Lainnya

Penderita cystic fibrosis juga dapat mengalami diabetes terkait fibrosis kistik (CFRD) akibat terbentuknya jaringan parut di pankreas. Kondisi ini menghambat produksi insulin. Gejalanya mungkin tidak khas, sehingga pemeriksaan rutin menjadi penting bagi penderita fibrosis kistik.

Diabetes muncul akibat gangguan produksi atau fungsi insulin di pankreas. Jika kadar gula darah tinggi dibiarkan, komplikasi serius dapat terjadi.

Menjaga kesehatan pankreas dapat dilakukan dengan menghindari rokok, menjaga berat badan ideal, menerapkan pola makan sehat, dan berolahraga secara rutin. Meskipun belum ada obat untuk diabetes tipe 1 dan tipe 2, pola hidup sehat dan pengobatan yang tepat dapat membantu penderita mengendalikan kadar gula darah dan hidup produktif.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan