Pemkot Samarinda Siapkan Rumah Singgah Lebih Luas untuk Rehabilitasi Anak Jalanan dan Gepeng

KaltimExpose.com, Samarinda –Fenomena anak jalanan (anjal) dan gelandangan pengemis (gepeng) di Kota Samarinda semakin meresahkan masyarakat. Mereka sering terlihat di sejumlah titik keramaian, mulai dari simpang lampu merah, kawasan perdagangan, hingga sekitar taman kota. Kondisi ini mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memperkuat langkah penanganan melalui pembinaan sosial yang lebih sistematis.
Dilansir dari Kaltim Post, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos PM) Samarinda bersama Satpol PP kini memperketat upaya penjangkauan dan pembinaan terhadap para anjal dan gepeng. Kepala Dissos PM Samarinda, Arif Surochman, menyampaikan bahwa pihaknya sedang menyiapkan strategi baru agar penanganan tidak sekadar berbentuk razia, tetapi berorientasi pada rehabilitasi sosial berkelanjutan.
“Kami sedang menyusun program pembinaan yang lebih terarah. Salah satunya dengan memperkuat fungsi rumah singgah agar bisa menjadi pusat rehabilitasi sosial,” ujar Arif, Kamis (9/10).
Arif menjelaskan, fasilitas rumah singgah yang ada saat ini masih terbatas dari sisi kapasitas dan sarana pendukung. Karena itu, pihaknya telah mengusulkan perluasan rumah singgah dalam rencana kerja tahun 2026.
“Kami ajukan ke TAPD agar dapat diakomodasi di APBD 2026 mendatang. Lokasinya di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Mugirejo (Perum Indovice), dengan luas lahan sekitar 1,3 hektare. Bangunan eksisting sekarang terlalu kecil, sehingga tidak bisa menampung banyak orang,” jelasnya.
Menurut Arif, keberadaan rumah singgah yang lebih representatif sangat penting untuk memberikan pembinaan intensif. Selama ini, setelah anjal dan gepeng dijangkau oleh Satpol PP, pemerintah kesulitan menyediakan tempat memadai untuk kegiatan pembinaan. “Kantor kami terbatas, jadi perlu ruang yang lebih luas untuk menampung mereka,” tambahnya.
Selain memperluas fasilitas, Dissos juga berkoordinasi dengan pilar-pilar sosial di bawah binaannya untuk menyusun pola penanganan yang lebih sistematis. Salah satunya dengan menempatkan tenaga pendamping sosial yang memiliki pemahaman psikologis terhadap permasalahan anjal dan gepeng.
“Kami sedang merumuskan beberapa solusi. Harapannya, ke depan ada tenaga khusus yang bisa mendampingi mereka secara berkelanjutan,” terang Arif.
Ia menegaskan, Pemkot Samarinda tidak hanya berupaya menertibkan, tetapi juga memulihkan kondisi sosial para anjal dan gepeng agar bisa kembali produktif di masyarakat. “Kami ingin rumah singgah bukan sekadar tempat singgah, tapi menjadi wadah rehabilitasi sosial yang nyata,” pungkasnya.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.