Riset: Exergaming Bantu Tingkatkan Fungsi Otak pada Penderita Gangguan Kognitif Ringan

KaltimExpose.com –Exergaming, yakni permainan video atau olahraga virtual yang menggabungkan aktivitas fisik dengan teknologi, kini mulai dilirik para ahli karena diyakini dapat memberi manfaat bagi kesehatan otak.
Dilansir dari Medical News Today, sebuah studi yang dipublikasikan di Alzheimer’s Research and Therapy menemukan bahwa pelatihan berbasis exergame dapat memicu perubahan positif pada otak penderita gangguan kognitif ringan (mild cognitive impairment). Perubahan tersebut berkaitan dengan perbaikan fungsi kognitif, termasuk memori.
Gangguan Kognitif Ringan dan Risiko Demensia
Gangguan kognitif ringan ditandai dengan penurunan memori dan fungsi berpikir yang lebih signifikan dibanding penuaan normal, namun aktivitas sehari-hari masih dapat dilakukan secara mandiri. Kondisi ini sering dianggap sebagai tahap awal menuju demensia, terutama Alzheimer.
Dokter spesialis saraf, Amarish Dave, DO, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan:
“Mild neurocognitive disorder merujuk pada penurunan fungsi memori atau berpikir yang terukur melampaui penuaan normal, namun kemandirian sehari-hari sebagian besar tetap terjaga. Kondisi ini sering kali menjadi pendahulu demensia, terutama penyakit Alzheimer.”
Hasil Studi: Perubahan Otak dan Peningkatan Memori
Dalam penelitian yang melibatkan 41 peserta dengan gangguan kognitif ringan, sebagian diberikan program exergaming dan latihan pernapasan setidaknya lima kali seminggu selama 12 minggu. Dari 30 peserta yang menjalani MRI sebelum dan sesudah intervensi, kelompok yang mengikuti program menunjukkan peningkatan kinerja kognitif, khususnya pada kemampuan mengingat langsung maupun tertunda.
Lebih jauh, MRI menunjukkan adanya dampak positif pada volume gray matter di hippocampus—bagian otak yang biasanya menyusut pada Alzheimer—serta peningkatan integritas white matter di area anterior cingulate cortex. Temuan ini mengindikasikan bahwa exergaming dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan otak.
Potensi dan Keterbatasan
Meski hasilnya menjanjikan, para peneliti mengingatkan bahwa studi ini memiliki keterbatasan, antara lain jumlah peserta yang kecil dan waktu intervensi yang relatif singkat. Selain itu, hanya sebagian sesi latihan yang diawasi langsung oleh peneliti.
“Program exergame yang disesuaikan terbukti meningkatkan volume otak dan integritas white matter. Namun, ukuran sampel kecil dan desain eksploratif membatasi kekuatan penelitian ini,” jelas Dave.
Exergaming dan Pencegahan Demensia
Kendati demikian, para ahli menilai temuan ini membuka peluang riset lebih besar di masa depan, termasuk potensi exergaming dalam mencegah demensia.
Vernon Williams, MD, ahli saraf olahraga dari Cedars-Sinai Orthopaedics, menuturkan:
“Banyak orang khawatir soal memori dan risiko demensia. Penelitian menunjukkan bahwa semakin dini kita mengidentifikasi masalah dan melakukan intervensi, hasilnya akan lebih baik.”
“Pelatihan berbasis exergame aman, tingkat kehadirannya tinggi, dan dapat meningkatkan fungsi kognitif global, perhatian kompleks, serta fungsi eksekutif pada berbagai kondisi klinis, termasuk gangguan kognitif ringan. Intervensi ini juga menjanjikan dalam memengaruhi struktur otak yang terkena penyakit neurodegeneratif.”
Dengan hasil tersebut, exergaming tidak hanya menjadi sarana olahraga yang menyenangkan, tetapi juga berpotensi menjadi strategi tambahan dalam menjaga kesehatan otak dan memperlambat penurunan fungsi kognitif.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.