Studi Terbaru: Sedikit Alkohol Pun Tingkatkan Risiko Kanker

Sebuah analisis ilmiah baru mengaitkan rendahnya tingkat konsumsi alkohol dengan risiko 7 jenis kanker yang lebih tinggi. Para peneliti mengatakan penelitian mereka telah menemui hambatan politik. (Svetlana Belozerova/iStock – everydayhealth.com)

KaltimExpose.com –Sebuah analisis ilmiah terbaru menegaskan bahwa bahkan konsumsi alkohol dalam jumlah kecil sekalipun dapat meningkatkan risiko kanker. Temuan ini menantang panduan diet di Amerika Serikat yang selama ini masih memperbolehkan konsumsi alkohol harian dengan batas tertentu.

Dilansir dari Everyday Health, studi bertajuk Alcohol Intake & Health Study yang didanai pemerintah AS menemukan bahwa dampak buruk alkohol terhadap kesehatan dimulai sejak penggunaan level terendah, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya jumlah konsumsi.

Rekomendasi Lama Dianggap Kurang Aman

Saat ini, pedoman diet AS menyarankan batas konsumsi alkohol maksimal dua gelas per hari bagi pria dan satu gelas bagi wanita. Namun, temuan terbaru menyebutkan bahwa standar tersebut tetap menimbulkan risiko serius.

“Rekomendasi itu cukup berisiko,” kata Tim Naimi, MD, MPH, salah satu penulis studi sekaligus Direktur Canadian Institute for Substance Use Research di University of Victoria, Kanada.

Para peneliti menemukan, pria dan wanita memiliki risiko 1 banding 1.000 meninggal akibat alkohol jika mengonsumsi lebih dari tujuh gelas per minggu. Risiko meningkat menjadi 1 banding 100 apabila konsumsi melebihi sembilan gelas per minggu.

Selain itu, konsumsi alkohol dikaitkan dengan meningkatnya risiko kematian akibat tujuh jenis kanker, yakni kanker kolorektal, payudara, hati, mulut, faring, laring, dan esofagus.

Wanita Lebih Rentan

“Risiko kanker akibat alkohol mulai muncul sejak konsumsi pertama, dan semakin tinggi asupan, semakin tinggi pula risikonya. Wanita memiliki risiko lebih besar dibanding pria, terutama karena kaitannya dengan kanker payudara,” jelas Priscilla Martinez, PhD, wakil direktur ilmiah Alcohol Research Group.

Meski laporan ini masih berupa draf dan belum melalui proses peer review, para ahli onkologi menilai temuan tersebut kredibel. “Sudah lama diketahui bahwa bahkan kadar rendah alkohol bisa meningkatkan risiko dibanding tidak minum sama sekali,” kata Kathleen Egan, ScD, ahli epidemiologi kanker dari Moffitt Cancer Center, Florida.

Senada, Nilesh Vora, MD, onkolog sekaligus Direktur Medis MemorialCare Todd Cancer Institute di California, menyebut hasil ini “tidak mengejutkan,” namun penting karena studi sepanjang 81 halaman itu menyajikan bukti lebih rinci soal kaitan alkohol dengan kanker.

Didukung Konsensus Global

Temuan ini sejalan dengan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021 yang menyebut hampir 750 ribu kasus kanker di seluruh dunia pada 2020, atau sekitar 4 persen, dipicu konsumsi alkohol. Dari jumlah itu, lebih dari 100 ribu kasus berasal dari konsumsi ringan hingga moderat.

Meski begitu, survei National Cancer Institute 2023 menunjukkan sebagian besar warga AS belum menyadari hubungan alkohol dengan kanker, bahkan ada yang keliru menganggap anggur tidak berbahaya.

Konsumsi Alkohol di AS Menurun

Data terbaru Gallup pada Agustus 2025 menunjukkan hanya 54 persen orang dewasa Amerika yang mengonsumsi alkohol — angka terendah sepanjang sejarah. Jumlah ini turun dari 67 persen pada 2022.

Menurut Naimi, keputusan tetap ada di tangan individu, namun penting bagi masyarakat untuk mendapat informasi akurat. “Sangat penting bagi orang untuk menjadi advokat bagi kesehatan mereka sendiri dan mendapatkan informasi ilmiah yang tepat,” tegasnya.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan