Wali Kota Samarinda Pimpin Pembongkaran 93 Bangunan di Bantaran SKM, Siapkan Rp9,9 Miliar untuk Normalisasi Sungai

KaltimExpose.com, Samarinda –Wali Kota Samarinda, Andi Harun, memimpin langsung pembongkaran 93 bangunan di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM), Jalan AM Sangaji, Kelurahan Bandara, Kamis (14/8/2025). Langkah ini merupakan kelanjutan program normalisasi sungai yang bertujuan mengendalikan banjir di Samarinda, dengan dukungan anggaran Rp9,9 miliar termasuk kompensasi bagi warga terdampak.
Dilansir dari IDN Times Kaltim, penertiban bangunan di delapan RT tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan. Menurut Andi Harun, kesuksesan program normalisasi tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada partisipasi masyarakat.
“Masyarakat memberikan dukungan penuh. Kesadaran ini menunjukkan bahwa mengatasi banjir tidak bisa hanya oleh pemerintah, tapi memerlukan partisipasi bersama,” ujarnya.
Akomodasi Permintaan Warga
Dalam proses normalisasi, warga meminta agar satu langgar yang menjadi pusat ibadah tidak dihilangkan. Menanggapi hal ini, Pemkot Samarinda bersama Pemprov Kaltim, TNI, Polri, dan tokoh masyarakat sepakat membangun langgar baru yang lebih baik dan permanen tanpa menggunakan APBD.
“Saya pribadi akan menyisihkan sebagian rezeki untuk membangun langgar ini. Begitu dibongkar, langsung kita bangun lagi agar masyarakat tidak terlalu lama menunggu,” tegas Andi Harun.
Fasilitas Publik Tetap Dipertahankan
Selain rumah ibadah, keberadaan posyandu juga dipastikan tetap ada di lokasi baru. Posyandu dinilai penting karena berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan dasar, mulai dari penimbangan bayi, pemeriksaan kehamilan, hingga upaya pencegahan stunting.
“Tidak perlu rapat panjang, langsung disepakati di lapangan. Inilah contoh kolaborasi yang baik di tingkat masyarakat,” imbuhnya.
Tahap Lanjutan: Pengerukan Sungai
Setelah pembongkaran selesai, tahapan berikutnya adalah pengerukan sungai. Namun, pelaksanaannya masih menunggu ketersediaan anggaran. Pemkot berharap tahun depan APBD dapat mengalokasikan dana untuk pembangunan turap sebagai langkah mencegah longsor.
“Bertahap, karena anggaran tidak bisa sekaligus. Tapi kami pastikan ini terus berlanjut,” pungkas Andi Harun.
Dengan kolaborasi pemerintah dan masyarakat, program normalisasi SKM diharapkan mampu mengurangi risiko banjir sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan di Samarinda.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.