Kutim Siapkan Dapur Program Makan Bergizi Gratis, Dorong Digitalisasi dan Kendalikan Inflasi

KaltimExpose.com, Sangatta – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) H Mahyunadi menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi, mempercepat digitalisasi, dan mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan usai menghadiri High Level Meeting (HLM) TPID, TP2DD, dan koordinasi program MBG tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yang berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (5/8/2025).
Dilansir dari Prokopim Kutim, kegiatan HLM dibuka secara daring oleh Gubernur Kaltim H Rudy Mas’ud, dengan kehadiran Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Sekretaris Provinsi Sri Wahyuni, kepala daerah se-Kaltim, Forkopimda, perwakilan BUMN dan BUMD, serta pelaku usaha. Mahyunadi hadir mewakili Kutim bersama sejumlah kepala perangkat daerah dan pejabat teknis.
Mahyunadi menyebut inflasi di Kutim dalam kondisi stabil dan dapat dikendalikan. “Inflasi di Kutim saat ini masih dalam kondisi stabil dan bisa kita kendalikan dengan baik. Kita juga sampaikan komitmen untuk mendukung percepatan digitalisasi daerah,” ujarnya.
Terkait program MBG yang menjadi kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto, Mahyunadi mengungkapkan bahwa Kutim sudah menyiapkan sebagian besar infrastruktur dasar. Dari 41 dapur pendukung yang dibutuhkan, 11 di antaranya telah tersedia dan siap bermitra. “Lahan untuk pengembangan juga sudah kita siapkan. Sekarang tinggal melengkapi sisanya,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah provinsi telah menunjuk narahubung khusus untuk memperkuat koordinasi lintas instansi. Targetnya, pengendalian inflasi, digitalisasi, dan program MBG dapat dijalankan secara paralel dengan memperkuat sinergi antarperangkat daerah.
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji dalam arahannya mengingatkan bahwa inflasi provinsi masih 0,23 persen di atas rata-rata nasional. Ia menekankan perlunya penurunan dalam empat bulan ke depan, melibatkan semua sektor, termasuk perusahaan besar. “Salah satunya dengan mewujudkan swasembada pangan. Bahkan industri tambang diminta menyiapkan lahan sawah 100 sampai 200 hektare sebagai kontribusi,” tegasnya.
Seno juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, termasuk TNI dan Polri, untuk memastikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan tercapainya roadmap ketahanan pangan.
Untuk mendukung TP2DD, Pemprov Kaltim memperkuat infrastruktur telekomunikasi dan mendorong elektrifikasi wilayah guna mempercepat integrasi sistem pembayaran digital serta transaksi UMKM. Namun, progres program MBG dinilai belum maksimal sehingga diperlukan evaluasi menyeluruh agar lebih tepat sasaran.
Dengan kolaborasi semua pihak, target ambisius berupa digitalisasi layanan publik, kemandirian pangan, dan pengendalian inflasi diyakini dapat tercapai. Kutim, dalam hal ini, mulai menunjukkan langkah nyata dan terukur untuk menjawab tantangan pembangunan daerah.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.