KaltimExpose.com, Kaliorang –�Peristiwa Isra Mikraj, salah satu tonggak penting dalam sejarah Islam, kembali diperingati dengan khidmat di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Minggu (19/1/2025). Momentum ini tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga menginspirasi peningkatan kualitas iman, amal, dan tanggung jawab sosial.
Dalam sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengingatkan masyarakat untuk menjadikan bulan Rajab—salah satu dari empat bulan suci dalam kalender Islam—sebagai waktu untuk memperbaiki diri.
“Allah SWT memuliakan bulan Rajab untuk mendamaikan hati, menahan diri dari perbuatan maksiat, dan memperbanyak amal baik. Perintah salat lima waktu yang diterima Nabi Muhammad SAW dalam Isra Mikraj adalah pengingat untuk terus mendekatkan diri kepada Allah,” ujar Ardiansyah.
Ia juga menekankan pentingnya meneladani ketaatan dan kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan perintah Allah SWT, meski penuh ujian. Bupati menggarisbawahi bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dijalankan dengan keikhlasan demi kemaslahatan umat.
“Kepemimpinan adalah kehendak Allah. Laksanakan amanah ini dengan tanggung jawab, sebab setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak,” tegasnya.
Dalam ceramahnya, Ustaz Nurhadi dari Kaubun memaparkan latar belakang peristiwa Isra Mikraj. Ia mengingatkan bahwa peristiwa ini terjadi setelah masa penuh cobaan dalam hidup Nabi Muhammad SAW, seperti wafatnya istri tercinta Khadijah dan pamannya Abu Thalib, serta tantangan dakwah yang penuh ejekan dan penolakan.
“Namun, Nabi Muhammad SAW tetap sabar menghadapi semua ujian itu. Kesabaran beliau adalah pelajaran penting yang harus kita teladani,” tutur Ustaz Nurhadi.
Isra Mikraj, lanjutnya, adalah perjalanan spiritual yang menunjukkan kebesaran Allah SWT sekaligus mengajarkan pentingnya salat sebagai tiang agama dan fondasi kehidupan seorang Muslim.
Pada kesempatan yang sama, Camat Kaliorang Rusnomo menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kutim atas keberhasilan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut. Salah satu capaian penting adalah penyelesaian jalur poros menuju kantor kecamatan yang mempermudah akses masyarakat.
“Peningkatan aksesibilitas ini telah memperlancar aktivitas warga. Semoga ini menjadi langkah awal menuju kemajuan Kaliorang,” kata Rusnomo.
Peringatan Isra Mikraj di Desa Bangun Jaya tidak hanya menjadi seremoni religius, tetapi juga ruang introspeksi bagi masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam perjalanan Nabi Muhammad SAW menjadi pengingat untuk senantiasa memperkuat hubungan dengan Allah SWT, meningkatkan kesabaran, dan menjalankan amanah hidup dengan penuh tanggung jawab.
Dengan semangat yang dibangun melalui momen ini, masyarakat Desa Bangun Jaya diharapkan mampu menjadikan peringatan Isra Mikraj sebagai pijakan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, baik secara spiritual maupun sosial.
Sumber Prokopim Kutim.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.