KaltimExpose.com, Tenggarong –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, memprioritaskan pendidikan anak daerah melalui program beasiswa stimulan dan beasiswa tematik. Langkah ini bertujuan mencetak generasi unggul, cerdas, dan berdaya saing tinggi, sekaligus mendorong pemerataan akses pendidikan di wilayah Kukar.

Dilansir dari Antara Kaltim, Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, menegaskan bahwa dunia pendidikan menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah. Pemkab Kukar menyediakan dua jenis bantuan pendidikan, yakni beasiswa stimulan dan beasiswa tematik.

Beasiswa stimulan terbagi dalam beberapa kategori, di antaranya prestasi akademik, prestasi non-akademik, dan kategori yatim piatu pra-sejahtera. Untuk kategori prestasi akademik, syarat bagi pelajar SMA adalah meraih peringkat 1 hingga 3 berdasarkan surat keterangan dari sekolah. Sementara untuk Program D4 atau S1 dibutuhkan IPK minimal 3,0, dan untuk Strata 2 dan 3 minimal IPK 3,25.

Kategori prestasi non-akademik diberikan bagi siswa yang memiliki prestasi di berbagai bidang, dibuktikan dengan sertifikat tingkat provinsi maupun nasional, termasuk sertifikat Pemuda Prestasi.

Untuk beasiswa tematik, Pemkab Kukar bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi seperti Telkom University, Universitas Islam Indonesia (UII), PTIQ, IIQ, dan PKN STAN. Aulia menjelaskan, beasiswa tematik dirancang untuk menjawab kebutuhan spesifik pendidikan di Kukar.

“Pemkab Kukar menyiapkan pendidikan beasiswa tematik untuk menjawab kelangkaan pendidikan di Kukar. Bahkan ke depan, anak-anak di Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut juga disiapkan mendapat beasiswa kedokteran penuh, namun setelah lulus harus kembali ke daerah untuk mengabdi dari mana dia berasal, sesuai standar kompetensi masing-masing,” ujarnya.

Bupati menambahkan, Pemkab Kukar juga mencanangkan program sekolah gratis selama tidak melanggar regulasi. Animo masyarakat terhadap beasiswa pendidikan sangat tinggi, tercatat sekitar 1.000 pendaftar pada tahun ini. Namun, karena keterbatasan anggaran, hanya 300 orang yang diterima.

“Pilihannya memang sulit, menerima 1.000 pendaftar dengan konsekuensi nilainya dikurangi, yakni dari Rp5 juta nilai beasiswa per orang menjadi Rp1,8 juta per orang,” katanya.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan