KaltimExpose.com –  Kontribusi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) di Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi ini masih sangat kecil. Pada tahun 2024, LNPRT Kaltim hanya menyumbang 0,54 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), menjadikannya salah satu komponen paling minim dalam struktur perekonomian daerah.

Meski begitu, data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur menunjukkan adanya tren pertumbuhan yang cukup menjanjikan—terutama dipicu oleh aktivitas politik selama tahun pemilu.

Berikut 5 fakta penting yang perlu diketahui:

1. Kontribusi LNPRT di Bawah 1 Persen
Berdasarkan laporan BPS Kaltim, porsi Pengeluaran Konsumsi Akhir LNPRT (PKLNPRT) di 2024 hanya menyumbang 0,54 persen terhadap total PDRB Kaltim. Angka ini menunjukkan betapa kecilnya peran sektor ini dibanding sektor lain yang lebih dominan seperti pertambangan atau industri pengolahan.

2. Samarinda Penyumbang Terbesar
Tiga daerah yang mendominasi kontribusi PKLNPRT adalah Samarinda (22,17 persen), Balikpapan (17,59 persen), dan Kutai Kartanegara (17,56 persen). Sebaliknya, wilayah dengan kontribusi terendah adalah Mahakam Ulu (0,75 persen), Penajam Paser Utara (1,80 persen), dan Paser (2,39 persen).

“Sebaliknya, Paser (2,39 persen), Penajam Paser Utara (PPU) (1,80 persen), dan Mahakam Ulu (Mahulu) (0,75 persen) mencatatkan kontribusi PKLNPRT yang paling minim,” jelas Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana, dikutip dari Kaltim Post.

3. Apa Itu PKLNPRT?
PKLNPRT meliputi seluruh aktivitas pengeluaran lembaga non-profit, mulai dari konsumsi antara, kompensasi tenaga kerja, penyusutan aset tetap, hingga pajak atas produksi dikurangi subsidi. Meski tak begitu dominan dalam angka, lembaga-lembaga ini memiliki peran sosial yang cukup signifikan di masyarakat.

4. Tumbuh Positif Berkat Tahun Politik
Tren pertumbuhan PKLNPRT menunjukkan arah positif di hampir seluruh wilayah Kaltim selama 2024. Kutai Kartanegara mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 12,06 persen, diikuti Samarinda dengan 12,03 persen. Mahakam Ulu berada di posisi terbawah dengan pertumbuhan 7,37 persen.

Menurut Yusniar Juliana, lonjakan ini dipicu oleh momen politik yang terjadi sepanjang tahun.

“Meningkatnya PKLNPRT secara signifikan dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas partai politik dalam rangka Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024,” terangnya.

5. Aktivitas Politik Bawa Dampak Ekonomi
Sosialisasi, kampanye, dan berbagai kegiatan partai politik lainnya menjelang Pemilu dan Pilkada terbukti menjadi faktor penting yang mendongkrak pengeluaran LNPRT. Efek ekonomi dari aktivitas politik ini tercermin langsung dalam data pertumbuhan PKLNPRT yang merata di hampir semua kabupaten/kota.

Meskipun perannya masih kecil dalam struktur PDRB Kaltim, pertumbuhan signifikan yang tercatat pada 2024 menunjukkan bahwa LNPRT tetap memiliki kontribusi ekonomi yang tidak bisa dipandang sebelah mata—terutama saat momen besar seperti Pemilu dan Pilkada berlangsung.

 

Artikel ini telah tayang di Kaltimpost.id.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan