42 WNI Tertahan Akibat Perang Iran-Israel, Kemlu RI Pastikan Mereka Selamat

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha (Rumondang/detikcom)

KaltimExpose.com, Jakarta –  Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengonfirmasi bahwa puluhan warga negara Indonesia (WNI) saat ini masih tertahan di kawasan konflik Timur Tengah, tepatnya di Israel, Iran, dan Yordania, akibat meningkatnya ketegangan bersenjata antara Israel dan Iran.

Dalam keterangannya, Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa hingga kini terdapat 42 WNI yang sedang melakukan perjalanan ziarah di Israel, 8 jemaah haji di Yordania, dan 2 peziarah di Teheran, Iran, yang belum bisa kembali ke tanah air.

“Para WNI yang melakukan perjalanan singkat tersebut terdampar karena tutupnya wilayah udara dan terhentinya penerbangan,” jelas Judha, dikutip dari Antara, Selasa (17/6/2025).

Judha menegaskan bahwa seluruh WNI tersebut saat ini berada dalam kondisi aman dan telah menerima pendampingan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman dan Teheran. Koordinasi terus dilakukan oleh perwakilan RI di wilayah Timur Tengah, termasuk pemantauan ketat atas perkembangan situasi konflik yang terjadi.

Lebih lanjut, Judha memastikan bahwa hingga laporan ini diturunkan, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam konflik bersenjata antara kedua negara.

Ketegangan memuncak sejak Jumat (13/6/2025), saat Israel melancarkan serangan langsung ke pusat kota Teheran. Aksi tersebut memicu reaksi keras dari Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memperingatkan akan adanya serangan balasan terhadap Israel, terutama setelah sejumlah fasilitas nuklir dan militer Iran menjadi target.

Benar saja, Iran segera membalas pada Jumat malam hingga Sabtu pagi (13-14 Juni) dengan serangan rudal dan drone yang diarahkan ke sejumlah wilayah di Israel.

Menanggapi serangan tersebut, militer Israel kembali meluncurkan rentetan serangan udara ke sistem pertahanan Iran pada Sabtu dini hari (14/6), dengan menargetkan lokasi peluncuran rudal dan infrastruktur militer utama Iran, sebagai bentuk upaya melumpuhkan kekuatan ofensif lawannya.

Di tengah panasnya situasi, pada Senin (16/6), Iran mengumumkan kepada mediator dari Qatar dan Oman bahwa pihaknya menolak berunding untuk gencatan senjata selama Israel masih terus melancarkan serangan. Dengan demikian, proses diplomatik tampak menemui jalan buntu.

Sementara itu, Kemlu RI terus memantau setiap perkembangan terbaru dan siap mengambil langkah-langkah perlindungan terhadap WNI di wilayah terdampak, seraya berharap agar situasi bisa segera mereda demi keselamatan semua pihak.

 

Artikel ini telah tayang di detik.com.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan