Workshop DTSEN Kutim Tingkatkan Kapasitas Operator Desa untuk Data Sosial Ekonomi Akurat
KaltimExpose.com, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Sosial resmi menggelar Workshop Penguatan Kapasitas Operator Desa dalam pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Senin (1/12/2025) pagi. Dilansir dari Pro Kutim, kegiatan ini menekankan pentingnya ketepatan data sosial ekonomi sebagai dasar kebijakan program perlindungan sosial di desa dan kelurahan.
Acara dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Setkab Kutim, Sudirman Latif, yang mewakili Bupati Kutim. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa transformasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi DTSEN menjadi langkah strategis dalam menyatukan data nasional dan meningkatkan kualitas penataan program pembangunan.
“DTSEN tidak lagi hanya fokus pada penduduk miskin dan rentan, tetapi mencakup seluruh lapisan masyarakat berdasarkan peringkat kesejahteraan,” ujar Sudirman Latif.
Ia menjelaskan bahwa selama ini banyak kementerian dan lembaga menggunakan basis data berbeda sehingga sulit terintegrasi. DTSEN hadir untuk menyatukan data dari Kemendagri, Kemenko PMK melalui P3KE, Badan Pusat Statistik melalui Regsosek, serta data DTKS dari Kementerian Sosial. “Dengan integrasi ini, pemerintah memiliki data tunggal yang lebih kuat dan akurat guna memastikan arah kebijakan dan program pembangunan lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Sudirman juga menekankan peran operator desa sebagai ujung tombak pemutakhiran data sosial ekonomi. Operator desa yang memahami kondisi warganya secara langsung akan menentukan kualitas data yang dikumpulkan. Pemutakhiran DTSEN melalui aplikasi SIKS-NG membutuhkan ketelitian, kecepatan, dan pemahaman yang baik. Workshop ini bertujuan menyamakan persepsi, standar, dan rencana aksi desa yang terkoordinasi serta berkelanjutan.
Kepala Dinas Sosial Kutim, Ernata Hadi Sujito, menambahkan bahwa workshop ini merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 dan Permensos Nomor 03 Tahun 2025, yang menekankan pemutakhiran data secara berkala dan terintegrasi. “Selama ini banyak data lintas kementerian belum saling terhubung. Dengan DTSEN, seluruh sumber data dikonsolidasi sehingga menghasilkan basis data tunggal yang valid,” jelasnya.
Menurut Ernata, ketepatan data menjadi kebutuhan mutlak dalam menyalurkan program bantuan sosial. Selain itu, aplikasi SIPMAS membantu pemerintah daerah menganalisis kondisi sosial masyarakat secara komprehensif, sehingga kebijakan dan program pembangunan lebih tepat sasaran.
Ketua Panitia, Agus Budi Priyanto, menjelaskan bahwa workshop ini diikuti operator desa dari 141 desa dan kelurahan, 18 pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), serta 19 pendamping PKH se-Kutim. Kegiatan berlangsung dua hari, 1–2 Desember 2025, dengan tujuan meningkatkan keterampilan operator desa dan pemahaman penggunaan aplikasi SIKS-NG serta instrumen pemutakhiran terbaru.
“Operator desa merupakan garda terdepan dalam penyediaan data sosial ekonomi yang akan menjadi dasar kebijakan penanganan kemiskinan dan pemberdayaan kesejahteraan sosial,” ucapnya. Agus juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh narasumber dan pihak yang terlibat, termasuk perwakilan Pusdatin Kesos Kemensos RI, BPS Provinsi Kaltim, serta PT Integra Inovasi Indonesia, agar kapasitas pengelolaan data sosial ekonomi semakin meningkat.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.





