TPKJM Kota Bontang Gelar Sosialisasi Kesehatan Jiwa untuk Tingkatkan Kepedulian Masyarakat

KaltimExpose.com, Bontang – Pemerintah Kota Bontang melalui Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) menggelar sosialisasi dan advokasi kesehatan jiwa pada Rabu (03/09/2025). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kolaborasi masyarakat dalam menangani masalah kesehatan jiwa di Kota Bontang.
Dilansir dari PPID Bontang, Pemerintah Kota Bontang melalui Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) menggelar kegiatan sosialisasi dan advokasi kesehatan jiwa di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Bontang pada Rabu (03/09/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap isu kesehatan jiwa serta memperkuat peran TPKJM dalam menangani masalah tersebut di tingkat lokal.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Ketua PKK Kota Bontang, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang LXV Yonarhanud 7 PD VI/Mulawarman, Ketua Persit KCK Cabang XX Dim 0909/Bontang, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Bontang, Kepala Kantor Kementerian Agama Bontang, serta Kepala Puskesmas se-Kota Bontang dan para camat serta lurah.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa kesehatan, termasuk kesehatan jiwa, merupakan salah satu program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bontang tahun 2025–2029. Agus Haris menjelaskan pentingnya kesehatan jiwa dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kesehatan jiwa adalah aspek penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tanpa kesehatan jiwa yang baik, tidak mungkin kita bisa mewujudkan masyarakat yang produktif dan sejahtera. Karena itu, TPKJM memiliki peran strategis dalam mendorong kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap isu ini,” ujar Agus Haris.
Wakil Wali Kota Bontang juga berharap agar TPKJM tidak hanya menjadi simbol, tetapi benar-benar dapat menjadi wadah yang efektif untuk menyaring aspirasi masyarakat, memberikan edukasi, serta mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah kesehatan jiwa.
“Saya berharap TPKJM bisa menjadi jembatan antara masyarakat, pemerintah, dan stakeholder lainnya dalam menyelesaikan berbagai persoalan kesehatan jiwa. Kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pemulihan dan perlindungan kesehatan mental,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi secara daring yang disampaikan oleh Dr. Hanik Endang Nihayati dari Universitas Airlangga, Surabaya. Dalam pemaparannya, Dr. Hanik menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam penanganan masalah kesehatan jiwa. Ia juga menekankan perlunya penguatan dukungan sosial, layanan kesehatan primer yang responsif, serta penghapusan stigma terhadap penderita gangguan jiwa.
“Kita harus memahami bahwa kesehatan jiwa bukan hanya urusan individu, tapi tanggung jawab kolektif. Stigma masih menjadi tantangan utama, sehingga peran TPKJM menjadi vital untuk menjangkau masyarakat secara langsung,” ungkap Dr. Hanik.
Kegiatan sosialisasi dan advokasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam menciptakan Kota Bontang yang lebih peduli dan tanggap terhadap isu-isu kesehatan jiwa. Diharapkan, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, program-program TPKJM dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.