Sosialisasi B2SA di Kutai Barat: Strategi Cegah Stunting Lewat Makanan Sehat

KaltimExpose.com, Sendawar –Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menekan angka stunting, Dinas Ketahanan Pangan Kutai Barat bekerja sama dengan PT Bharinto Ekatama (BEK) menggelar sosialisasi B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) di Kantor TP PKK Kampung Muara Bunyut, Kecamatan Melak, Kamis (15/5/2025).
Kegiatan bertajuk “Makan Enak, Makan Sehat, Makan B2SA” ini menyasar masyarakat umum, ibu-ibu PKK, pelajar, dan kader posyandu dengan harapan membentuk kesadaran konsumsi makanan sehat dan bergizi yang bukan sekadar mengenyangkan.
Menurut Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan (K2P) Rachel Pakkung, AMG, SKM, M.AP, tujuan utama sosialisasi ini adalah mengubah cara pandang masyarakat dari “asal kenyang” menjadi “makan untuk kesehatan”.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan B2SA. Ini merupakan upaya untuk mengubah pola konsumsi dari sekadar kenyang menjadi makan untuk kesehatan, serta memanfaatkan potensi pangan lokal,” ujar Rachel.
Tak hanya bicara gizi, kegiatan ini juga menekankan pentingnya keamanan pangan sebagai indikator kunci dalam upaya pencegahan stunting. Rachel menambahkan, keamanan pangan berperan besar dalam menjamin kualitas pertumbuhan anak, terutama bagi ibu hamil, bayi, dan balita.
“Keamanan pangan merupakan salah satu indikator kunci dalam penurunan stunting, yang menjadi target prioritas nasional,” jelasnya.
Upaya intervensi yang dilakukan tidak hanya mencakup edukasi, tapi juga menyasar pengawasan pangan fortifikasi dan penyuluhan gizi yang menyeluruh kepada masyarakat. Dalam kegiatan ini, turut hadir berbagai unsur penting seperti perwakilan manajemen PT BEK, Dinas Kesehatan, petinggi kampung, hingga para kader posyandu.
Lebih lanjut, Rachel menekankan bahwa keberhasilan pencegahan stunting memerlukan kolaborasi multisektor, tak hanya dari pemerintah. Pelaku usaha diharapkan memproduksi makanan yang aman dan bergizi, sementara masyarakat diminta aktif menjaga kebersihan dan memilih makanan sehat di lingkungan rumah.
Dalam kesempatan tersebut juga disinggung pentingnya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang menjadi ujung tombak peningkatan kesadaran gizi. Bahkan, Badan POM memiliki program KIE khusus yang berfokus pada keamanan pangan untuk mencegah stunting secara berkelanjutan.
Tak ketinggalan, peran Badan Standardisasi Nasional (BSN) turut dibahas, khususnya dalam pengembangan standar pangan nasional yang mendukung mutu dan keamanan konsumsi pangan, termasuk oleh anak-anak.
Langkah strategis seperti ini menjadi contoh nyata bahwa pendekatan lintas sektor yang menyentuh akar rumput adalah kunci sukses mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, dan berdaya saing, dimulai dari pola makan yang bergizi dan aman.
Sumber Prokopim Kubar.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.