KaltimExpose.com, Sangatta –  Upaya pengendalian inflasi di Kota Samarinda memasuki fase strategis baru. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) secara resmi memulai penyusunan roadmap dan rencana aksi inflasi untuk periode 2025–2027, bekerja sama dengan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, dalam rapat virtual yang digelar Jumat (2/5/2025).

Rapat berlangsung di Ruang Rapat Sembuyutan, Balai Kota Samarinda, dipimpin oleh Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan Setda Samarinda, Isfihani, serta Kabag Ekonomi, Yuyun Puspaningrum. Kegiatan ini juga diikuti perwakilan TPID dari Kutai Kartanegara, Bontang, Paser, dan Penajam Paser Utara.

Strategi 4K Jadi Landasan Utama

Rencana aksi yang disusun mengacu pada prinsip 4K:

  • Keterjangkauan harga
  • Ketersediaan pasokan
  • Kelancaran distribusi
  • Komunikasi efektif

Prinsip ini merujuk pada Kepmenko No. 148/127 dan Kepmendag No. 500.05-8135/2017, yang menjadi acuan nasional dalam pengendalian inflasi.

“Roadmap ini tidak hanya menjadi panduan teknis, tapi juga pemicu lahirnya inovasi program daerah,” kata Yuyun Puspaningrum, Kabag Ekonomi Samarinda.

Program Unggulan Tetap Berlanjut

Yuyun memastikan bahwa beberapa program unggulan yang selama ini berjalan akan tetap dimasukkan ke dalam roadmap baru. Di antaranya:

  • High Level Meeting (HLM)
  • Inspeksi mendadak (sidak) pasar
  • Operasi pasar murah

Sebagai bentuk sinergi dengan arahan nasional, program Koperasi Merah Putih 2025 juga akan diadopsi untuk memperkuat basis ekonomi masyarakat lokal.

“Ini sejalan dengan instruksi Presiden, khususnya dalam pemberdayaan koperasi untuk pengendalian harga,” ujarnya.

Inflasi: Bukan Sekadar Isu Teknis

TPID Samarinda menegaskan bahwa roadmap ini bukan hanya respons tahunan, melainkan komitmen jangka panjang dalam menghadapi fluktuasi harga yang berpotensi membebani masyarakat.

Langkah ini mencerminkan bahwa pengendalian inflasi adalah elemen vital dalam menjaga daya beli dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah, terutama di tengah ketidakpastian global dan tantangan distribusi pangan nasional.

Dengan roadmap terukur dan strategi implementasi yang disesuaikan dengan karakteristik lokal, TPID Samarinda optimistis dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.

“Stabilitas harga bukan hanya urusan angka, tapi tentang rasa aman masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” pungkas Yuyun.

 

Artikel ini telah tayang di pranala.co.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan