Rusia Batasi Panggilan Suara dan Video di WhatsApp dan Telegram, Langkah Terbaru untuk Atasi Kejahatan

KaltimExpose.com – Moscow mengumumkan pembatasan baru pada pengguna WhatsApp dan Telegram di Rusia, melarang mereka untuk melakukan panggilan suara dan video melalui kedua platform pesan tersebut. Pembatasan ini, yang diumumkan pada Rabu oleh badan pengawas komunikasi digital Rusia, Roskomnadzor (RKN), bertujuan untuk melawan kegiatan kriminal yang berkembang di luar negeri. Dilansir dari Cybernews, RKN menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan kejahatan yang terjadi di platform pesan asing, yang dianggap tidak melindungi keselamatan pengguna di Rusia.
Roskomnadzor, badan yang bertanggung jawab untuk memonitor komunikasi, teknologi informasi, dan media massa di Rusia, mengonfirmasi bahwa panggilan suara dan video pada WhatsApp dan Telegram kini terbatas sebagian untuk mengatasi kejahatan yang terjadi melalui platform tersebut. Menurut pernyataan yang dirilis kepada media Rusia, Roskomnadzor menyatakan, “Panggilan di platform pesan asing ini dibatasi sebagian untuk mengatasi kegiatan kriminal.”
Badan pengawas tersebut juga menambahkan bahwa hampir semua panggilan penipuan kini beralih ke aplikasi pesan asing, yang menurut mereka tidak menjamin keselamatan pengguna Rusia. TASS, agen berita negara Rusia, menyoroti bahwa WhatsApp dimiliki oleh Meta, yang telah diakui sebagai organisasi ekstremis di Rusia. Di sisi lain, Telegram adalah aplikasi buatan Rusia yang didirikan oleh Pavel Durov, meskipun Durov kini tinggal di Dubai sejak 2017.
Pembatasan ini, yang dimulai sejak 1 Agustus, diklaim sebagai respons terhadap keluhan dari warga dan petugas polisi yang menyebutkan bahwa platform ini banyak digunakan oleh penjahat untuk pemerasan, sabotase, dan kegiatan teroris. Roskomnadzor juga mengklaim bahwa mereka telah beberapa kali mengirimkan permintaan kepada kedua aplikasi untuk mengambil tindakan pencegahan, namun tidak pernah mendapat tanggapan yang memadai.
Menurut Moscow Times, masalah dengan panggilan suara dan video mulai dilaporkan oleh pengguna WhatsApp dan Telegram di seluruh Rusia, meskipun tingkat gangguan belum diketahui secara pasti. Namun, dalam pernyataan pada Rabu, Roskomnadzor mengonfirmasi bahwa pembatasan panggilan dimulai pada awal bulan Agustus, sementara fitur lain dari aplikasi-aplikasi tersebut masih dapat digunakan tanpa hambatan.
Pada Juni lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan izin untuk mengembangkan aplikasi pesan baru yang didukung oleh negara untuk menyaingi WhatsApp dan Telegram karena kekhawatiran terkait keamanan. Aplikasi yang masih dalam pengembangan ini akan mengintegrasikan layanan pemerintah, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan warga Rusia terhadap platform asing tersebut. Aplikasi ini nantinya akan memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan, melakukan panggilan, mengakses dokumen negara seperti paspor dan kartu pelajar, serta menandatangani dokumen resmi secara elektronik.
Kementerian Pembangunan Digital Rusia juga menyebutkan bahwa layanan WhatsApp dan Telegram akan dipulihkan jika kedua platform tersebut mulai mematuhi hukum Rusia.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.