Raygun Dihujani Kritik Usai Penampilan di Olimpiade Paris 2024, Komite Olimpiade Australia Pertahankan Proses Kualifikasi

KaltimExpose.com – Rachel Gunn, yang lebih dikenal dengan nama panggung Raygun atau B-Girl Raygun, tengah menghadapi badai kritik setelah penampilannya dalam cabang olahraga breakdance di Olimpiade Paris 2024. Performa yang dianggap kurang memuaskan tersebut tidak hanya mengundang sorotan tajam dari publik tetapi juga memicu kontroversi di media sosial.
Penampilan Raygun di panggung Olimpiade yang bersejarah ternyata gagal memperoleh poin yang diharapkan. Hal ini membuatnya menjadi target komentar pedas dari netizen. Dalam rekaman video yang diunggah ke akun Instagram-nya, Raygun mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan positif yang diterimanya namun juga mengungkapkan betapa menghancurkannya komentar negatif yang datang.
“Saya mengapresiasi tanggapan positif dan saya begitu senang saya bisa memberikan keriangan kepada hidup Anda, itu yang saya harapkan,” kata Raygun. Ia melanjutkan, “Saya tidak menyadari itu juga membuka pintu bagi begitu banyak kebencian yang sejujurnya telah sangat menghancurkan.”
Di tengah badai kritik, Raygun memohon kepada media dan publik untuk memberikan ruang privasi bagi keluarganya. Ia meminta, “Saya sungguh meminta kepada pers stop melecehkan keluarga saya, teman-teman saya, komunitas breakdance Australia, dan komunitas street dance. Semua orang telah mengalami banyak hal sebagai akibat dari ini, jadi saya meminta Anda untuk menghormati privasi mereka.”
Raygun menegaskan bahwa dia telah berusaha keras dan melakukan segala upaya untuk tampil sebaik mungkin di Olimpiade. Namun, usaha dan dedikasinya sepertinya tidak cukup untuk menghentikan munculnya petisi daring yang menyerukan penyelidikan terhadap pemilihan dirinya ke Olimpiade 2024.
Lihat postingan ini di Instagram
Petisi tersebut menuduh adanya ketidakberesan dalam proses seleksi Raygun dan memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Komite Olimpiade Australia (AOC) segera mengecam petisi tersebut, menyebutnya sebagai dokumen penuh kebohongan yang ditujukan untuk memicu kebencian terhadap Raygun.
Matt Carroll, Kepala Eksekutif AOC, menyatakan bahwa petisi tersebut menyesatkan dan menindas. Carroll juga menegaskan bahwa Raygun dipilih melalui proses kualifikasi dan nominasi yang transparan serta independen. “Proses kami adalah tentang keadilan dan transparansi. Raygun terpilih berdasarkan pencapaian dan kualifikasi yang telah dinilai secara objektif,” ujar Carroll.
Artikel tayang di cnnindonesia.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.