KaltimExpose.com, Penajam Paser Utara –  Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), telah mengumumkan bahwa progres pembebasan lahan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) telah mencapai 80 persen. AHY juga mengungkapkan bahwa masih ada 11 paket pengadaan tanah yang sedang dalam proses.

“Ada 21 paket pengadaan tanah, 10 sudah tuntas dan dua progres delivery-nya, sedangkan yang 11 itupun masih tersisa tetapi 80 persen sudah tuntas,” kata AHY saat kunjungan perdananya di IKN, pada Rabu (28/2/2024).

AHY menargetkan bahwa 20 persen dari pembangunan lahan yang masih dalam proses akan segera diselesaikan. Hal ini menjadi salah satu dari program prioritasnya dalam 100 hari pertama menjabat sebagai menteri.

“Memang ada 20 persen yang perlu dikawal dengan baik. Sehingga harapannya 100 hari kerja menteri ATR/BPN ini bisa kita tuntaskan,” tambahnya.

AHY menyadari bahwa penyelesaian pembebasan lahan bukanlah tugas yang mudah. Dia menegaskan perlunya dukungan dari berbagai pihak terkait untuk membantu proses tersebut.

“Tentu tidak mudah karena tidak hanya kami, ada kaitan dengan kalau ada masalah ada tanah transmigran berarti kita harus berkoordinasi juga dengan pihak terkait, kalau ada kaitan dengan kawasan hutan dengan KLHK dan lain-lain,” jelasnya.

“Jadi saya ingin mengawal ini secara khusus dan mudah-mudahan bisa segera kita tuntaskan,” tegas AHY.

Sebelumnya, AHY telah melakukan kunjungan perdana ke IKN Nusantara pada Rabu (28/2). Dia menyatakan kagum dengan proyek yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

“Kesan pertamanya saya terpukau dengan apa yang menjadi mimpi besar bapak Presiden Jokowi dan kita semua, untuk menghadirkan sebuah pusat pemerintahan yang juga harapannya menjadi pusat kemajuan bangsa, pusat peradaban nusantara,” ungkap AHY.

AHY berharap keberadaan IKN dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan pada saat yang sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ini tidak mudah project yang besar, mahakarya yang saya katakan tadi bahwa kita ingin fokus dulu di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP),” pungkasnya.

 

Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Kaltim Expose

Iklan