KaltimExpose.com, Jakarta –  Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) menilai bahwa program makan siang gratis dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah gizi buruk pada anak-anak di Indonesia. Melihat kondisi gizi anak dan ibu yang masih memprihatinkan, program ini dianggap strategis untuk memperbaiki kualitas hidup generasi mendatang.

“Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena masih banyak ditemukan anak-anak yang mengalami kurang gizi. Oleh karena itu, ke depannya, program makanan bergizi gratis sangat strategis dan efektif di Indonesia,” ujar Ketua Dewan Pembinaan Formas, Hashim Djojohadikusumo, saat memberikan sambutan dalam acara Dialog Nasional di Jakarta, Sabtu (7/9/2024).

Hashim mengungkapkan bahwa anggaran untuk program makanan bergizi ini rencananya akan ditingkatkan secara signifikan. Semula, alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, namun diusulkan untuk dinaikkan hingga Rp450 triliun guna mencakup kebutuhan gizi 78 juta anak di Indonesia. “Program makanan bergizi ini butuh Rp450 triliun, karena jumlah anak di Indonesia mencapai 78 juta. Selain itu, ada sekitar 4,3 juta ibu yang melahirkan setiap tahun, yang juga membutuhkan asupan gizi,” jelasnya.

Hashim menekankan bahwa Indonesia tidak bisa hanya fokus pada bonus demografi, tetapi juga harus memperhatikan kualitas gizi anak-anak agar bisa menjadi aset bangsa di masa depan. “Setiap tahun tercatat setidaknya 50 ribu anak lahir dengan kondisi cacat. Itu angka yang sangat menyedihkan, dan yang tidak tercatat bisa lebih banyak lagi,” tambah Hashim.

Ia juga menyoroti bahwa sebanyak 76 negara telah menjalankan program serupa, dan Indonesia diharapkan bisa menjadi negara ke-77 yang menerapkan program makan siang gratis ini untuk mewujudkan visi Indonesia emas pada tahun 2045. Menurutnya, tantangan utama Indonesia ke depan adalah mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan anak-anak agar dapat belajar dengan baik.

Selain isu gizi, Hashim juga menyoroti kesejahteraan para guru di Indonesia. Ia mengatakan bahwa masih banyak guru yang mencari pekerjaan sampingan, seperti menjadi pengemudi ojek online, akibat minimnya gaji yang mereka terima.

 


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan