KaltimExpose.com –Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menyampaikan keprihatinannya mengenai warisan kolonial yang melekat pada Istana Kepresidenan Indonesia. Dalam pernyataannya yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keberadaan Istana Negara di Jakarta dan Istana Bogor, yang keduanya merupakan bangunan peninggalan masa kolonial Belanda.

“Bekas gubernur jenderal Belanda. Dan sudah kita tempati 79 tahun. Jadi, bau-baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari, dibayangi-bayangi,” ujar Jokowi dalam video tersebut. Pernyataan ini disampaikan saat memberikan pengarahan kepada para pemimpin daerah se-Indonesia di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Presiden Jokowi menegaskan tekadnya untuk menghadirkan gedung Istana Negara yang sepenuhnya merupakan karya anak bangsa melalui pembangunan Istana di IKN.

Jokowi melihat ini sebagai kesempatan emas bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa ini mampu merancang dan membangun ibu kota sesuai kehendaknya sendiri. Hal ini menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menciptakan identitas baru yang bebas dari pengaruh kolonial.

Warisan Kolonial: Lima Istana Kepresidenan di Indonesia

Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa Indonesia memiliki beberapa Istana Kepresidenan yang dibangun sejak masa penjajahan hingga awal kemerdekaan. Berikut adalah lima Istana Kepresidenan yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, masing-masing dengan sejarah dan keunikannya sendiri.

1. Istana Negara dan Istana Merdeka, Jakarta

Istana Negara, terletak di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, memiliki sejarah panjang sebagai pusat kegiatan pemerintahan. Awalnya merupakan kediaman pribadi J.A. van Braam, seorang warga negara Belanda, yang kemudian diambil alih oleh pemerintah Hindia-Belanda pada 1816. Bangunan ini berfungsi sebagai kediaman dan pusat kegiatan Gubernur Jenderal Belanda.

Setelah kemerdekaan, Istana Negara menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk penandatanganan naskah Persetujuan Linggajati pada 25 Maret 1947. Istana ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal resmi, tetapi juga sebagai pusat kegiatan kenegaraan seperti pelantikan pejabat dan jamuan kenegaraan.

Istana Merdeka, yang terletak di Jalan Merdeka Utara, menghadap ke Monumen Nasional dan merupakan tempat bersejarah di mana deklarasi kemerdekaan Indonesia diumumkan. Dibangun pada 1879, istana ini awalnya merupakan kediaman jenderal gubernur Belanda. Setelah kemerdekaan, Presiden Soekarno menggunakannya sebagai tempat resmi. Istana ini dikenal dengan arsitektur neo-klasik yang megah dan sering menjadi pusat perayaan Hari Kemerdekaan.

2. Istana Bogor

Istana Bogor, yang terletak di Bogor, dibangun pada 1745 sebagai vila peristirahatan bagi Gubernur Jenderal Belanda. Awalnya dinamai Buitenzorg, yang berarti bebas dari masalah, bangunan ini mengalami beberapa kerusakan akibat gempa bumi dan serangan kerajaan Banten. Setelah kemerdekaan, Presiden Soekarno memperbaiki bangunan tersebut dengan tambahan elemen baru.

Istana Bogor memiliki keunikan tersendiri dengan keberadaan rusa-rusa yang didatangkan dari Nepal. Istana ini merupakan salah satu dari enam Istana Negara Indonesia yang masih berdiri kokoh hingga kini.

3. Istana Cipanas

Terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Istana Cipanas dibangun pada 1740 sebagai tempat peristirahatan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Keunikan Istana Cipanas terletak pada Gedung Bentol dengan dinding batu halus, sumber air panas alami yang tidak mengandung belerang, dan hutan lindung di dalam kompleks istana.

Istana Cipanas juga menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk keinginan Presiden Soekarno untuk menjadikannya sebagai salah satu Istana Kepresidenan setelah Indonesia merdeka.

4. Istana Yogyakarta

Istana Yogyakarta, atau Gedung Agung, terletak di ujung selatan Jalan Akhmad Yani, Kota Yogyakarta. Dengan luas 43.585 meter persegi dan berada di ketinggian 120 meter dari permukaan laut, istana ini berperan penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Istana ini juga dikenal sebagai tempat kelahiran Presiden ke-4 RI, Megawati Soekarnoputri, serta tempat penerimaan tamu-tamu agung.

5. Istana Tampaksiring

Istana Tampaksiring, yang terletak di Desa Tampaksiring, Gianyar, Bali, dibangun antara 1957-1960 setelah kemerdekaan Indonesia. Istana ini merupakan satu-satunya Istana Kepresidenan yang dibangun setelah kemerdekaan dan menawarkan suasana sejuk dengan pemandangan alam yang memukau. Istana Tampaksiring juga mengalami perluasan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN XIV pada 2003.

Kelima istana ini mencerminkan sejarah dan keunikan masing-masing periode, dari masa kolonial hingga pasca kemerdekaan. Masing-masing istana memiliki perannya sendiri dalam sejarah Indonesia dan terus menjadi simbol kekuasaan dan budaya bangsa.

Artikel tayang di idntimes.com.

 


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan