Perpustakaan Harapan Bangsa, Ujung Tombak Literasi Masyarakat Kampung Pegat Bukur

KaltimExpose.com, Sambaliung –Di tengah keterbatasan dan tantangan geografis, Perpustakaan Harapan Bangsa yang berlokasi di Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, terus menunjukkan peran strategisnya sebagai pusat pendidikan, literasi, dan pemberdayaan masyarakat. Melalui program-program inovatif, perpustakaan ini menjadi tempat bagi warga memperluas wawasan serta mengembangkan keterampilan. Perpustakaan Harapan Bangsa, Kampung Pegat Bukur, literasi masyarakat, pendidikan Berau, Dispusip Berau menjadi sorotan utama dalam pengembangan sumber daya manusia di wilayah ini.
Dilansir dari berauterkini.co.id, Kepala Kampung Pegat Bukur, Suharyadi Kusuma, menjelaskan bahwa perpustakaan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca, tetapi juga telah berkembang menjadi pusat pembelajaran masyarakat yang aktif.
“Perpustakaan Harapan Bangsa menyediakan berbagai sumber belajar, mulai dari buku hingga materi digital yang bisa diakses oleh masyarakat. Ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperluas pengetahuan dan mencari informasi yang relevan dengan kebutuhan sehari-hari,” ujarnya, Senin (4/8/2025).
Koleksi perpustakaan ini terbilang lengkap untuk ukuran desa, mulai dari buku fiksi dan nonfiksi, ensiklopedi, kamus, hingga buku-buku praktis yang mendukung kegiatan ekonomi warga seperti pertanian, perikanan, dan keterampilan dasar. Ada juga koleksi yang dirancang khusus untuk anak-anak dan remaja agar minat baca tumbuh sejak dini.
Namun, pengelolaan perpustakaan masih menghadapi berbagai hambatan. Suharyadi menyoroti kendala utama seperti minimnya anggaran, keterbatasan fasilitas, serta kerusakan infrastruktur akibat banjir tahunan.
“Banyak sarana dan prasarana perpustakaan yang rusak setiap tahun karena bencana ini,” keluhnya.
Untuk itu, Suharyadi mendorong adanya kolaborasi lebih erat antara pemerintah kampung dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau. Bantuan yang selama ini diterima, baik berupa pelatihan untuk pengelola perpustakaan maupun pengadaan buku, sangat berkontribusi dalam pengembangan layanan informasi bagi masyarakat.
Lebih dari sekadar tempat membaca, perpustakaan ini juga menjadi wadah pelatihan keterampilan seperti komputer dan pertanian. Warga dari berbagai usia, termasuk anak-anak PAUD hingga pelajar SMA, secara rutin memanfaatkan fasilitas perpustakaan untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah.
Menariknya, Kampung Pegat Bukur juga menginisiasi program unggulan bertajuk “Pojok Literasi Agrowisata” sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam budaya literasi. Melalui kegiatan ini, warga diajak untuk ikut membaca bersama, berdiskusi buku, hingga mempelajari keterampilan hidup yang berguna.
Tidak hanya mengandalkan anggaran pemerintah, perpustakaan ini juga mendapatkan dukungan dari Dana Desa dan pihak swasta melalui donasi buku serta pelatihan peningkatan kapasitas. Letaknya yang strategis di RT 1, Jalan Sei Daluman—berdekatan dengan kantor kampung, sekolah, dan fasilitas umum—menjadi keunggulan tersendiri karena memudahkan akses warga.
“Kami terus mengajukan proposal ke berbagai pihak, termasuk Dispusip dan lembaga swasta, untuk mendapatkan bantuan buku dan fasilitas yang dibutuhkan,” tutur Suharyadi.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi multipihak, Perpustakaan Harapan Bangsa Kampung Pegat Bukur membuktikan bahwa literasi adalah jalan menuju masa depan yang lebih cerah. Masyarakat kampung kini memiliki ruang untuk tumbuh, belajar, dan bersaing di era digital, meski dari wilayah yang jauh dari pusat kota.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.