KaltimExpose.com –Meta, induk perusahaan Instagram, kembali menegaskan komitmennya dalam melindungi anak di media sosial. Melalui serangkaian fitur keamanan baru Instagram, perusahaan teknologi ini memperluas proteksi terhadap akun yang dikelola orang dewasa dan berisi konten anak-anak di bawah umur. Langkah tegas ini termasuk penghapusan lebih dari 135.000 akun bermasalah yang melanggar aturan platform terkait eksploitasi anak.
Dilansir dari Cybernews, Meta resmi mengumumkan peluncuran fitur keamanan tambahan di Instagram yang ditujukan untuk mengurangi potensi penyalahgunaan terhadap anak di bawah umur. Fokus utamanya adalah pada akun-akun yang dikelola oleh orang dewasa—seperti orang tua, manajer bakat, atau perwakilan hukum—yang menampilkan atau mengelola konten anak-anak, khususnya mereka yang berusia di bawah 13 tahun.
Meskipun Instagram melarang anak-anak membuat akun secara langsung, Meta masih mengizinkan perwakilan resmi untuk mengelolanya asalkan menambahkan keterangan yang jelas di bagian bio. Namun, perusahaan ini menyadari bahwa akun-akun semacam ini kerap menjadi sasaran oknum tak bertanggung jawab.
“Meskipun akun-akun ini mayoritas digunakan secara positif, sayangnya masih ada pihak yang mencoba menyalahgunakannya dengan meninggalkan komentar seksual atau meminta gambar tak pantas melalui DM, yang jelas-jelas melanggar aturan kami,” tulis Meta dalam blog resminya.
Untuk mencegah hal tersebut, Meta kini memperluas sejumlah fitur perlindungan remaja (Teen Accounts) ke akun dewasa yang menampilkan anak-anak. Beberapa di antaranya adalah pengaturan pesan paling ketat, fitur Hidden Words untuk menyaring komentar ofensif, dan pemblokiran terhadap komentar mencurigakan dari pengguna yang tidak dikenal.
Selain itu, Meta menghindari rekomendasi konten semacam ini kepada pengguna yang dikategorikan “mencurigakan” agar tidak ditemukan dengan mudah oleh predator online. Perusahaan juga menghapus komentar mereka dari unggahan terkait anak.
Fitur keamanan lainnya menyasar sistem DM. Kini, remaja bisa melihat informasi dasar tentang akun yang menghubungi mereka—seperti kapan akun itu dibuat. Ada pula opsi tambahan untuk melihat tips keamanan serta fitur blokir dan laporkan langsung dari DM, guna mempermudah pelaporan konten atau interaksi yang mengganggu.
“Fitur-fitur baru ini melengkapi peringatan keselamatan yang kami tampilkan untuk mengingatkan pengguna agar berhati-hati di pesan pribadi, serta untuk memblokir dan melaporkan jika merasa tidak nyaman,” lanjut Meta.
Data terbaru dari Meta mencatat bahwa hanya pada bulan Juni lalu, sekitar 1 juta akun telah diblokir, sementara 1 juta lainnya dilaporkan oleh pengguna setelah melihat peringatan keselamatan dari sistem.
Fitur Location Notice juga telah ditampilkan lebih dari 1 juta kali dan digunakan oleh 1 dari 10 pengguna yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut. Fitur ini dirancang untuk mendeteksi potensi penipuan seksual lintas negara dengan memberi peringatan saat pengguna berinteraksi dengan akun yang lokasinya mencurigakan.
Selain itu, fitur perlindungan terhadap konten telanjang (nudity protection) telah diaktifkan oleh 99% pengguna sejak pertama kali diluncurkan, termasuk di antaranya para pengguna remaja. Fitur ini mencegah tampilan konten eksplisit secara otomatis.
Langkah pembersihan besar-besaran juga dilakukan oleh Meta. Sepanjang tahun ini, tim keamanan Meta telah menghapus 135.000 akun Instagram yang ketahuan meninggalkan komentar seksual atau meminta gambar tidak senonoh dari akun dewasa yang menampilkan anak-anak. Tak hanya itu, lebih dari 500.000 akun lain yang terhubung dengan akun-akun tersebut turut dihapus dari Instagram dan Facebook.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya lebih besar oleh Meta dan platform digital lainnya untuk melindungi anak di media sosial dari potensi bahaya eksploitasi dan pelecehan online.
Artikel ini telah tayang di cybernews.com.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.