“Penjara Sendiri” Karya Siswa SMAN 1 Sangatta Utara Jadi Juara Lomba Videografi Kewaspadaan Nasional 2025

Penyerahan penghargaan pemenang Lomba Videografi Kewaspadaan Nasional 2025, video bertajuk “Penjara Sendiri” produksi SMA Negeri 1 Sangatta Utara keluar sebagai juara pertama. (Pro Kutim)

KaltimExpose.com, Sangatta –Suasana riuh tepuk tangan terdengar di ruang Meranti, Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim), Senin (6/10/2025). Momen itu menandai penyerahan penghargaan bagi para pemenang Lomba Videografi Kewaspadaan Nasional 2025. Dari puluhan karya peserta, video bertajuk “Penjara Sendiri” produksi SMA Negeri 1 Sangatta Utara berhasil keluar sebagai juara pertama.

Dilansir dari Pro Kutim, Video berdurasi singkat tersebut menggambarkan jebakan perilaku negatif di dunia digital, mulai dari kecanduan media sosial hingga penyebaran hoaks. Dengan teknik sinematografi sederhana namun emosional, karya ini menyampaikan pesan moral kuat tentang bagaimana perilaku impulsif bisa menjadi “penjara” bagi diri sendiri.
Kekuatan pesan dan kematangan konsep membuat tim juri sepakat menobatkan “Penjara Sendiri” sebagai karya terbaik tahun ini.

Posisi kedua diraih oleh SMA Negeri 1 Bengalon lewat video berjudul “Teman Gelap”, disusul SMA Negeri 2 Sangatta Utara dengan “Tabur Tuai” di posisi ketiga. Sementara itu, kategori Juara Favorit dimenangkan oleh “Jebakan Digital” karya SMA Negeri 2 Sangatta Utara, yang mencuri perhatian lewat ide segar dan penyajian ringan.

Salah satu anggota tim pemenang, Muhammad Rizky Arjuna, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas prestasi tersebut.
“Kami sangat bersyukur bisa meraih juara pertama. Melalui kegiatan ini, kami belajar banyak tentang proses pembuatan film pendek dan pentingnya kerja tim,” ujarnya.

Ia menambahkan, pesan utama video mereka adalah ajakan bagi generasi muda untuk menjauhi narkoba dan perilaku destruktif lainnya.
“Lewat video ini, kami ingin mengajak teman-teman muda agar menjauhi narkoba supaya generasi Kutim bisa tumbuh sehat, produktif, dan berprestasi,” katanya.

Arjuna juga menyampaikan terima kasih kepada para guru dan orang tua atas dukungan moral selama proses produksi.
“Terima kasih atas doa dan dukungannya. Ini bukan akhir, tapi awal untuk terus berkarya dan berprestasi di tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.

Wadah Kreativitas dan Edukasi Kewaspadaan Nasional

Kepala Badan Kesbangpol Kutim, Tejo Yuwono, menjelaskan bahwa lomba ini merupakan bagian dari program Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, yang bertujuan mengedukasi pelajar agar lebih peka terhadap berbagai isu strategis bangsa.
“Melalui media videografi, kami ingin menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap bahaya narkoba, pergaulan bebas, radikalisme, intoleransi, kejahatan siber, dan hoaks. Anak-anak muda harus jadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan nasional,” tutur Tejo.

Menurutnya, antusiasme peserta tahun ini sangat tinggi. Dari 59 sekolah yang mendaftar, sebanyak 32 sekolah berhasil mengirimkan karya video berkualitas.
“Ini menunjukkan bahwa minat pelajar terhadap dunia kreatif dan isu kebangsaan sangat tinggi,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, Kesbangpol Kutim memberikan penghargaan berupa uang tunai dan piagam:

  • Juara 1: Rp7 juta
  • Juara 2: Rp6,5 juta
  • Juara 3: Rp6 juta
  • Juara Favorit: Rp5 juta

Masing-masing pemenang juga menerima trofi dan sertifikat penghargaan.

“Semoga penghargaan ini menjadi motivasi bagi pelajar Kutim untuk terus berkarya dan menyalurkan ide positif,” tutur Tejo.

Lomba ini bukan sekadar ajang kreativitas, melainkan sarana pembelajaran bagi generasi muda Kutim dalam memahami nilai-nilai kewaspadaan nasional melalui media visual yang dekat dengan keseharian mereka.
Lewat karya seperti “Penjara Sendiri”, Kesbangpol Kutim berharap akan lahir lebih banyak anak muda yang berani menyuarakan pesan moral dan kebangsaan melalui karya positif.


Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.

Iklan