KaltimExpose.com, Samarinda – Upaya menekan angka stunting di Kota Samarinda terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait gencar menyelesaikan persoalan stunting, yang menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Komitmen ini disampaikan dalam diskusi tindak lanjut penanganan stunting yang digelar oleh Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, dr. Rudy Agus Riyanto, menekankan bahwa hampir semua program di Dinkes berkontribusi dalam penanganan stunting. Namun, ia mengungkapkan bahwa intervensi spesifik yang dilakukan selama ini hanya berpengaruh sebesar 30 persen terhadap keberhasilan.
“Sebanyak 70 persen lainnya bergantung pada upaya pencegahan yang melibatkan lintas sektor, termasuk peran aktif 559 kader Posyandu di Kota Samarinda,” ujar dr. Rudy, Rabu (2/4/2025).
Senada dengan itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda, drg. Deasy Evriyani, menegaskan bahwa akar permasalahan stunting berawal dari keluarga. Meski intervensi yang dilakukan sudah cukup maksimal, menurutnya, sinergi lintas OPD masih perlu diperkuat sesuai bidang tugas masing-masing.
“Kolaborasi menjadi kunci utama dalam upaya menekan angka stunting di Kota Samarinda,” ujarnya.
Ketua TWAP Kota Samarinda, Syaparudin, juga menyoroti pentingnya peran camat dan lurah dalam upaya ini. Ia bahkan mendorong keterlibatan istri camat, lurah, dan ketua RT untuk bersinergi bersama kader perempuan dalam memerangi stunting.
“Semua pihak harus ambil bagian untuk bersama-sama menekan kasus stunting di Kota Samarinda,” tutup Syaparudin.
Artikel ini telah tayang di rri.co.id.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk, ikuti Saluran Whatsapp Kaltim Expose dan google news Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.