Bontang Siap 100% Digital: Pemkot Genjot Elektronifikasi Transaksi dan Validasi Data PBB

KaltimExpose.com, Bontang – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menegaskan komitmennya dalam mempercepat digitalisasi layanan dan validasi data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Langkah ini ditegaskan dalam acara High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota pada Rabu (20/8/2025).
Dilansir dari PPID Kota Bontang, kegiatan ini dihadiri Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris, Sekda Aji Erlinawati, Asisten Administrasi Umum Ahmad Suharto, Kepala BPN Bontang Heru Maulana, Kepala KPP Pratama Bontang Hanis Purwanto, serta jajaran kepala OPD, camat, dan lurah.
Dalam sambutannya, Agus Haris menekankan pentingnya penerapan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) sebagai langkah strategis mengubah sistem pembayaran tunai menjadi non-tunai berbasis digital.
“Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah, tetapi juga membuat pengelolaan PAD (Pendapatan Asli Daerah) lebih efisien, transparan, dan akuntabel untuk mendukung pembangunan Kota Bontang,” ujarnya.
Agus Haris menyampaikan, pada semester II tahun 2024, indeks ETPD Bontang telah mencapai 93,2% dan masuk kategori digital. Meski capaian tersebut cukup tinggi, ia menargetkan agar indeks bisa menyentuh angka 100%.
“Saya minta untuk terus melakukan inovasi berbasis digitalisasi dalam pengelolaan pajak dan retribusi, serta konsisten dalam melakukan pemantauan dan evaluasi,” tegasnya.
Selain transaksi digital, forum ini juga membahas penggunaan teknologi pemodelan peta kota tiga dimensi (3D) untuk validasi data PBB. Menurut Agus Haris, inovasi ini akan membantu mengoptimalkan potensi pajak daerah sehingga meningkatkan PAD.
“Penerapan peta model kota tiga dimensi ini akan menjadi instrumen penting dalam optimalisasi pajak daerah, sehingga Pendapatan Asli Daerah dapat ditingkatkan. Pada akhirnya, upaya ini akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Kepala Bapenda Bontang, Syahruddin, menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memperluas elektronifikasi transaksi sekaligus mengubah sistem pembayaran dari tunai menjadi non-tunai. Diskusi menghadirkan sejumlah akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) seperti Prof. Trias Aditya, Dr. Purnama Budi Santosa, Dr. Yulaikhah, Prof. Nurrohmat Widjayanti, dan Ruli Andaru. Hadir pula Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Agus Taufik, yang ikut memberikan dukungan penuh terhadap agenda digitalisasi di Kota Bontang.
Dengan komitmen ini, Pemkot Bontang berharap implementasi layanan digital bisa memberikan kualitas pelayanan publik yang lebih prima, inklusif, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi Bontang sebagai kota yang siap 100% digital.
Update Berita Kaltim gak harus ribet! Yuk Gabung Channel WhatsApp Kaltim Expose Whatsapp Kaltim Expose untuk dapetin informasi terbaru dengan cara yang mudah dan menyenangkan.